Momen Haru Saat Kasatlak BPBD Kuningan Berpamitan ke Istri Korban

Pewarta : Jamaludin Al Afghani | Editor : Nurul Ikhsan

Kuninganpos.com, Maleber – Operasi pencarian korban Abah Sarka (68 tahun) warga Dusun Babakan Kidul, Desa Galaherang, Kecamatan Maleber yang diduga hanyut di sungai Cisanggarung dihentikan pada Selasa 28 Februari 2023 sekitar pukul 13.00 WIB. Seluruh tim SAR gabungan ditarik kembali ke Posko Operasi SAR di Balai Desa Galaherang.

Operasi pencarian korban dengan melibatkan Tim SAR gabungan, dibantu oleh masyarakat sudah berlangsung selama tujuh hari sejak korban dilaporkan hilang pada Rabu 22 Februari 2023.

BACA JUGA : Kasatlak BPBD Kuningan: Pencarian Korban Abah Sarka Sudah Kami Hentikan

Dihentikannya operasi pencarian korban disampaikan langsung oleh Kasatlak BPBD Kabupaten Kuningan Indra Bayu Permana dalam rapat evaluasi dengan Kepala Desa Galaherang, dihadiri dari unsur TNI dan Polri, dan sejumlah pihak terkait di Balai Desa Galaherang pada Selasa (28/2/2023) siang.

“Sampai dengan hari ini disepakati sesuai dengan rencana operasi yang telah kami sampaikan di evaluasi-evaluasi sebelumnya, sampai dengan pukul 13.00 WIB untuk pencarian mungkin kami anggap selesai sesuai dengan ketentuan yang disepakati dan berlaku, dan ini kami juga sudah menutup operasi SAR ini sendiri,” ujar Kasatlak BPBD Kuningan kepada Kuninganpos.com.

BACA JUGA : Hari Ketujuh Pencarian Tim SAR Gabungan Belum Temukan Korban Abah Sarka, Beberapa Lokasi Dibutuhkan Penyelaman

Momen haru terjadi saat Kasatlak BPBD Kabupaten Kuningan Indra Bayu Permana didampingi Kepala Desa Galaherang Tata Subrata, personil Polsek Lebakwangi, dan sejumlah relawan dari Tim SAR gabungan saat mengunjungi istri korban di rumahnya untuk menyampaikan hasil rapat evaluasi penghentian operasi pencarian, sekaligus berpamitan.

Saat tiba di rumah korban, rombongan diterima langsung oleh istri korban, Ibu Caswiti (63 tahun). Terlihat di raut wajahnya kesedihan yang sangat mendalam, karena sang suami yang dikasihinya hingga hari ke tujuh masih belum ada titik terang keberadaannya.

Setelah Kades Galaherang mengenalkan rombongan yang datang, dengan sangat hati-hati untuk menjaga perasaan istri korban, Kasatlak menyampaikan informasi selama proses kerja tim SAR gabungan dalam usaha mencari korban.

Saat menyampaikan keputusan untuk penghentian operasi pencarian korban, tangis istri korban pun pecah. Istri korban tak kuasa lagi menahan tangis kesedihan. Dengan telapak tangan dan kain kerudung, Ibu Caswiti menyeka air mata yang tak henti terus keluar. Ia berusaha tegar, namun rasa sedih tak lagi bisa disembunyikan, dan air mata kembali membasahi kedua pipinya.

Kasatlak BPBD Kabupaten Kuningan Indra Bayu Permana didampingi Kepala Desa Galaherang Tata Subrata saat menemui istri korban untuk berpamitan. Tampak istri korban tak kuasa menahan tangis dan terus berusaha menyeka air mata yang tak henti membasahi wajahnya. FOTO: Kuninganpos.com/Jamaludin Al Afghani.

Beberapa kali Kasatlak harus menghentikan ucapannya, dan segera menenangkan Ibu Caswiti yang terus menyeka air mata yang membasah wajah. Semua yang hadir terdiam, ikut hanyut terbawa suasana haru oleh rasa sedih Ibu Caswiti menghadapi kenyataan hidup harus kehilangan suami yang sangat dicintainya.

Dengan menahan tangis dan berusaha tegar, Ibu Caswiti menyampaikan rasa terima kasihnya atas usaha kerja keras seluruh Tim SAR gabungan dalam mencari suami tercinta. Ia juga mendoakan semoga amal kebaikan seluruh tim dan semua pihak yang telah membantu mencari suaminya mendapat pahala dari Allah SWT.

Momen haru kembali dirasakan saat semua rombongan berpamitan dan menyalami istri korban. Terlihat ia sangat berat menerima esok hari dan hari-hari selanjutnya tidak ada lagi tim yang mencari keberadaan suaminya. Hilangnya suami, ia seperti merasakan kehilangan dari separuh jiwanya. Namun ia meyakini semuanya sudah menjadi takdir dari sang maha pencipta, pemilik kehidupan dan kematian, Allah SWT.

By Jamaludin Al Afghani

Tinggalkan Balasan

Berita Menarik Lainnya