Musim Kemarau 2023 Sampai Kapan? Ini Kiat Antisipasi Kemarau Panjang

Pewarta : Agus Maulani | Editor : Nurul Ikhsan

Kuninganpos.com, KUNINGAN – Kabupaten Kuningan tengah memasuki kemarau panjang. Belakangan ini cuacanya pun cenderung sangat panas, hal ini tentu menjadi pertanyaan masyarakat, musim kemarau 2023 sampai kapan? Untuk mengetahui kiat menghadapi kemarau panjang, simak penjelasan Badan Penanggulangan Bencana Daerah.

Diketahui, BMKG memprediksi kemarau akan berlangsung hingga September 2023. Namun bilamana kemarau hingga terjadi sampai bulan Oktober, BPBD memberikan langkah antisipasi yang harus dilakukan baik kebakaran hutan dan lahan (karhutla) maupun kekurangan air bersih.

BACA JUGA : Kesulitan Anggaran, Kantor Instansi Pemkab Patungan Bayar Listrik

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan Indra Bayu Permana mengatakan, sesuai dengan prediksi prakiraan cuaca dari BMKG dengan melihat situasi terkini musim kemarau sekarang ini mendekati bulan Agustus – September. Besar kemungkinan musim kemarau bisa sampai Oktober, sebab curah hujan sudah berkurang.

“Kita dihadapi siaga darurat kekeringan, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang sudah terjadi pun dibeberapa titik kebakaran lahan, kebakaran hutan seperti di titik Taman Nasional Gunung Ciremai walaupun tidak sampai menimbulkan korban jiwa,” ujar Indra Bayu Permana.

Dijelaskan Indra, terkait dengan hal tersebut ada beberapa langkah yang mungkin dilakukan oleh BPBD beserta seluruh pihak terkait lainnya bagaimana mengkoordinasikan seluruh stakeholder dari mulai TNGC, Perhutani dan forum komunikasi pimpinan daerah serta dinas yang berkaitan bagaimana upaya mengantisipasinya.

“Kami menekankan salah satunya dengan sosialisasi, edukasi dan peningkatan kapasitas atau pun berbentuk edukasi sebagaimana disampaikan dalam rapat koordinasi. Kemudian perlengkapan sarana prasarana inventarisasi dan pembentukan satgas karhutla yang masih dalam proses,” kata Indra.

Diungkapkan Indra, BPBD juga menginventarisir kawasan kekeringan dan kebakaran hutan. Sedangkan untuk kekurangan air bersih selama kemarau sendiri sampai sekarang belum ada laporan terkait dengan permohonan dropping air bersih.

“Kemarau tahun sebelumnya tidak ada dropping air bersih, meskipun hanya ada beberapa titik di wilayah perkotaan yang kendalanya jadwal giliran dari PDAM. Dibeberapa wilayah yang biasanya terkendala air bersih seperti di Cimahi, Simpayjaya, Calincing, maupun Karangkancana ini sekarang kami pantau dan disampaikan ke kecamatan. Apabila memang sudah ada indikasi potensi kekurangan air bersih untuk segera melaporkan” jelas Indra.

Dalam rapat siaga kekeringan seperti PDAM, Baznas dan lainnya, diungkapkan Indra, tim siap melakukan dropping air bersih bilamana diperlukan. Meskipun tidak diharapkan termasuk dengan perairan di lahan perkebunan maupun pertanian.

“Kami sampai saat ini masih menunggu laporan, pada dasarnya bilamana ada masyarakat yang terkendala kekurangan air bersih diharapkan melaporkan ke kantor desa. Kemudian desa melaporkan ke BPBD,” ujarnya.

By Agus Maulani

Tinggalkan Balasan

Berita Menarik Lainnya