Fakta Bisnis Prostitusi Online

Pewarta : Agus Maulani | Editor : Nurul Ikhsan

Kuninganpos.com – Seiring terbongkarnya kematian Sri Agustina (42 tahun) di dalam kamar kosan Gang Cikawung, Dusun Kliwon, Kelurahan Cijoho, Kecamatan Kuningan, Kabupaten Kuningan, telah membuka mata publik maraknya bisnis prostitusi online.

Aplikasi chatting Michat yang semestinya digunakan pengguna untuk komunikasi seperti via chat room, mencari pengguna di sekitar, dan ada macam game. Layaknya WhatsApp dan Telegram lainnya untuk berkirim pesan teks, pesan suara, gambar, video serta membuat grup. Akan tetapi aplikasi tersebut dimanfaatkan untuk bisnis pelacuran.

BACA JUGA : Open BO di Kuningan Masuk Pedesaan, Tarif Mulai Rp 200 Ribu Hingga Rp 1 Juta

Ironisnya, pelayan jasa prostitusi online tak malu lagi menjajakan diri di dunia maya mulai dari memasang foto seksi, status terang-terangan di profil pribadi. Tujuannya tidak lain untuk menjaring konsumen.

Rasa penasaran menggiring Tim Redaksi Kantor Berita Kuningan untuk mendownload aplikasi chatting yang kerap disalahgunakan  para PSK online.

BACA JUGA : Kematian PSK di Kamar Kos Masih Menyimpan Misteri, Ini Faktanya!

Dengan pilihan teman pengguna di sekitar, pengguna medsos bisa mengetahui siapa saja yang berada disekitarnya baik mencari pertemanan baru atau menjajakan diri.

Saat tim redaksi mencoba menghubungi sebut saja Bunga melalui aplikasi Michat, ia langsung menyebutkan tarif ratusan ribu rupiah dan lokasi berada di pedesaan.

Tim redaksi pun mengunjungi pelayan jasa prostitusi dan bersedia untuk memberikan keterangan, Bunga (bukan nama sebenarnya) melayani pria hidung belang karena kebutuhan ekonomi untuk menghidupi anak-anaknya.

“Saya bisa melayani pria hidung belang dalam sehari sampai 5 orang, tarif Rp 300.000 itu potongan Rp 50 ribu untuk sewa kamar,” ujar Bunga.

Bunga menyebutkan, sebetulnya ia tidak menginginkan menjual diri atau melayani pria hidung belang. Namun karena faktor ekonomi dan kebutuhan sehari-hari terpaksa dirinya harus melayani pria hidung belang.

“Pernah melayani dari jam 03.00 WIB dinihari sampai pagi saya mendapat bayaran Rp 700 ribu,” katanya.

By Agus Maulani

Tinggalkan Balasan

Berita Menarik Lainnya