Sempat Diusir, Usaha Tusuk Gigi dan Sate Ini Makin Moncer

Pewarta : Nurul Ikhsan | Editor : Heri Taufiq                  

Kuninganpos.com – Mendirikan usaha bisnis tidak semudah yang dibayangkan. Tidak hanya niat, namun juga modal, mencipta produk berkualitas dan memetakan serapan pasar harus disiapkan matang.

Apalagi di tengah pandemi Covid-19 yang berkepanjangan, menjadikan daya beli masyarakat bisa saja menurun. Butuh strategi jitu memetakannya. Selebihnya bergerak mewujudkan usaha.

Pandemi Covid-19 juga telah menciptakan banyak masyarakat kehilangan pekerjaan. Grafik pengangguran meroket tajam, yang berakibat angka kemiskinan juga bertambah. Bahkan Kabupaten Kuningan diganjar mendapat predikat daerah termiskin di Provinsi Jawa Barat karena imbas Covid-19.

Predikat kabupaten termiskin ini menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah Kabupaten Kuningan untuk kembali bangkit memulihkan di semua sektor pembangunan, khususnya perekonomian. Tak terkecuali usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang menjadi tulang punggung perekonomian di Kuningan.

BACA JUGA : Ayo! Piknik ke Desa Galaherang Kecamatan Maleber

Foto : KUNINGANPOS.com/Dede Murtadlo

Dibalik pandemi yang berakibat terjadi resesi ekonomi nasional, tidak menyurutkan niat seorang anak muda Kuningan, Dede Murtadlo mendirikan usaha yang diberi nama Mabar, kepanjangan dari Maju Bareng/Makaya Bareng. Dede memproduksi tusuk sate dan tusuk gigi, dengan bahan baku utama bambu.

Usaha ini didirikan Dede pada 1 Februari 2021 lalu. Walau usia masih seumur jagung, namun kemajuan usaha yang dirintis Dede tergolong pesat. Terlihat dari omset dan permintaan pesanan produknya yang terus meningkat.

BACA JUGA : Wabup Ridho Buka Kegiatan Peningkatan Kualitas Pelatih Bola Basket

Pesanan terus datang dari berbagai wilayah, antara lain dari Jakarta, Pekalongan, dan beberapa wilayah di Jawa Barat. Produksi usaha juga menyerap permintaan tusuk gigi dan tusuk sate di wilayah Kabupaten Kuningan. Bahkan untuk memenuhi permintaan produ di wilayah Kuningan saja, Dede mengaku kewalahan. Usaha yang dirintis mampu menyerap tenaga kerja. Dede mempekerjakan kelompok warga dengan semangat pemberdayaan masyarakat.

Foto : KUNINGANPOS.com/Dede Murtadlo

Sementara ini rumah tinggalnya di Jalan Haji Juanda No. 52, RT 02 RW 08, Lingkungan Lame Payung dijadikan workshop produksi, sembari mencari tempat workshop baru yang lebih representatif.

Kendala

Saat ini produksi masih terkendala mesin yang belum memenuhi standar pabrikasi, sehingga belum bisa memenuhi derasnya permintaan pesanan. Dede tengah menyiapkan mesin produksi yang lebih modern, agar bisa memproduksi dengan kapasitas hasil produksi lebih besar, sehingga kuota pesanan dari pelanggan bisa terpenuhi. Ia membutuhkan tambahan sekitar lima mesin baru.

BACA JUGA : Bupati Hadiri Pengukuhan Karang Taruna Desa Jambar Kecamatan Nusaherang

Kendala lain, Dede menjelaskan, ia membutuhkan tempat workshop yang lebih luas, agar bisa menampung bahan baku, penempatan mesin produksi, pekerjaan pasca produksi, hingga gudang penyimpanan barang untuk selanjutnya didistribusikan ke pemesan.

Dalam mengembangkan usaha, Dede juga membutuhkan permodalan yang kuat. Ia berharap lembag-lembaga pembiayaan bisa membantu permodalan UMKM. Tidak hanya untuk usaha yang dirintisnya, tapi juga untuk UMKM lain di Kabupaten Kuningan.

Pengembangan Produk

Selain memproduksi tusuk gigi dan sate, menurut Dede, ke depan akan memproduksi beragam kerajinan berbahan baku bambu. Ia juga akan memproduksi kerajinan dari limbah bambu. Tujuannya, menurut Dede, usahanya bisa melibatkan pengrajin yang mempunyai keahlian membuat ragam anyaman berbahan bambu, dan membuka lapangan kerja baru bagi pengrajin anyaman bambu.

BACA JUGA : Wabup Resmikan Desa Ancaran Sebagai Desa Ku Pas Bersinar

Dede menambahkan, ia memperhatikan ketersediaan bahan baku bambu yang berkesinambungan, serta kualitas produk usahanya. Ia yakin, sumberdaya alam khususnya bambu di wilayah Kuningan cukup tersedia, bahkan melimpah. Usahanya bisa memberdayakan kelompok petani bambu di beberapa desa dengan menyerap bambu yang sudah layak di tebang sebagai bahan baku. Dede juga sangat memperhatikan usaha-usaha konservasi khususnya bambu dan ekosistem bambu.

Sempat Diminta Mengosongkan Tempat

Di awal pendirian usaha, Dede sempat mengalami kejadian yang tidak mengenakan. Tempat usaha dipermasalahkan pemilik tempat. Tanpa diberi kesempatan, Dede saat itu juga dipaksa harus mengosongkan workshop produksi. Dede mengaku kelimpungan mencari tempat baru.

BACA JUGA : Waspada Pemalsuan, Ini Cara Mengenali Buku Nikah Asli

Tak mau berkonflik lama, Dede mengalah. Ia memutuskan memindahkan sementara workshop produksi ke rumah tinggalnya saat ini di lingkungan Lame Payung, kota Kuningan. Kejadian tersebut tidak memadamkan semangat Dede untuk meneruskan dan membangun usaha yang dirintis, justru memotivasi Dede terus bergerak maju. Ia meyakini, usahanya akan didukung oleh banyak pihak.

Dukungan

Usaha rintisan Dede diketahui dan mendapat dukungan dari pemerintah Kabupaten Kuningan melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (Diskopdagperin). Usahanya mendapat kunjungan langsung Kepala Dinas Diskopdagperin Ir. Bunbun Budhiyasa beberapa waktu lalu. Dihadapan kepala dinas, Dede menyampaikan harapan mendapat dukungan dalam mengembangkan usaha.

Foto : KUNINGANPOS.com/Dede Murtadlo

Dalam kunjungannya, Kepala Dinas Diskopdagperin yang saat itu masih dijabat oleh Ir. Bunbun Budhiyasa, sangat mengapresiasi usaha yang dirintis Dede. Ia berjanji akan mendukung, karena sangat sejalan dengan program pemerintah. Program UMKM menjadi program prioritas Pemerintah Kabupaten Kuningan.

BACA JUGA : Bupati Acep Hadiri Launching Rumah Makan Pondok Kapal

Dede juga mendapat bantuan mesin produksi dari program aspirasi Anggota DPRD Dede Sudrajat dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Kabupaten Kuningan melalui Diskopdagperin dalam bentuk pengadaan mesin sejumlah 7 unit. Selain mendapat bantuan mesin, kedepan akan memberikan pendampingan agar usaha Dede bisa lebih berkembang, dan menghasilkan produk unggulan yang dimiliki Kabupaten Kuningan.

Foto : KUNINGANPOS.com/Dede Murtadlo

Selain mendapat dukungan dari Diskopdagperin dan Anggota DPRD Dede Sudrajat, dukungan dari pelanggan produknya menjadi kunci usahanya bisa berjalan berkesinambungan. Kepercayaan yang diberikan oleh pelanggan memotivasi Kang Dede terus meningkatkan kualitas produk.

Harapan

Harapan kedepan, menurut Dede, usaha yang dirintis dapat berkembang, dan lebih banyak mempekerjakan masyarakat. Ia senang jika usaha yang dirintis mampu membuka lapangan kerja baru, dan memberi akses ekenomi bagi kelompok masyarakat yang membantu usahanya.

Foto : KUNINGANPOS.com/Dede Murtadlo

Kang Dede sadar, tak mudah mewujudkan. Butuh usaha keras, konsisten dan berinovasi. Ia berkeyakinan dengan kekuatan doa dan ikhtiar yang kuat, usaha yang dirintisnya akan maju.

Kang Dede juga berharap, bisa terbangun sinergi yang kuat antara pelaku usaha UMKM dengan pemerintah Kabupaten Kuningan dan lembaga-lembaga pembiayaan untuk membantu permodalan usaha UMKM agar pelaku usaha bisa mandiri.

By Nurul Ikhsan

Kang Ikhsan, biasa kolega pria kelahiran Kuningan ini dipanggil. Masa remajanya dihabiskan di Kota Cirebon saat ia menempuh pendidikan SMA di kota udang. Sekolah SD dan SMP diselesaikan di Kuningan. Saat SMA, pria humoris dan bageur ini sudah menyukai dunia tulis menulis. Di sekolahnya Kang Ikhsan aktif dalam club menulis dan mengelola majalah dinding (mading). Kecintaan dengan dunia Jurnalistik ia lanjutkan saat kuliah di Jakarta dengan aktif di pers kampus sebagai pemimpin redaksi tabloid kampus pada tahun 1997. Ia juga mendirikan Lembaga Pers Mahasiswa dan Radio Kampus (LEMAPKA) yang anggotanya adalah Organisasi Pers Kampus se Jabodetabek. Pendirian LEMAPKA menurutnya sebagai organ perjuangan untuk mendukung gerakan mahasiswa saat menumbangkan rezim orde baru, hingga kejatuhannya Presiden Suharto. Ia juga aktif di organ gerakan mahasiswa yang tergabung di Forum Komunikasi Senat Mahasiswa se DKI Jakarta (FKMSJ). Beberapa kali mendapat penugasan sebagai jenderal lapangan (Jenlap) memimpin ribuan mahasiswa dari berbagai kampus turun ke jalan menyuarakan gerakan reformasi hingga menduduki Gedung DPR RI. Tak jarang ia menjadi buruan intel dan berurusan dengan Intelpam Polda Metro Jaya karena seringnya memimpin gerakan aksi demonstrasi mahasiswa secara besar-besaran. Sejak masih mahasiswa, Kang Ikhsan bekerja di beberapa media cetak nasional. Selepas menyelesaikan kuliah, Kang Ikhsan masih bekerja aktif di beberapa media nasional koran, majalah dan radio di Jakarta. 20 tahun ia masih mencintai dan aktif menekuni profesi jurnalisnya hingga saat ini memimpin redakasi di Kantor Berita Kuningan (KBK) yang menaungi Kuninganpos.com, Kuninganhits.com, Fajarkuningan.com, Kuningantoday.com, dan KBK Kelas Jurnalistik, serta beberapa media online nasional lainnya.

Tinggalkan Balasan

Berita Menarik Lainnya