Lapas Kuningan Overload, Ini Solusi Kalapas Agar Warga Binaan Tenang dan Nyaman

Pewarta : Agus Maulani | Editor : Nurul Ikhsan

Kuninganpos.com, KUNINGAN – Kondisi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Kabupaten Kuningan mengalami overload atau melebihi kapasitas. Seharusnya dihuni 252 warga binaan, saat ini dihuni sebanyak 536 warga binaan.

Sejumlah terobosan pun terus dilakukan pihak Lapas agar suasana warga binaan tetap tenang dan nyaman selama menjalani masa pidana.

Kepala Lapas Kelas II A Kabupaten Kuningan Kurnia Panji Pamekas mengatakan, idealnya Lapas Kuningan dihuni untuk 252 orang, namun saat ini dengan jumlah 536 orang memang overload. Tidak hanya terjadi di Kuningan, seluruh Lapas di Indonesia mengalami hal sama yakni overload.

“Seluruh lapas di Indonesia memang sekarang ini kondisinya overload, namun demikian kami sebagai intansi yang berkomitmen untuk bersinergi antar lapas. Kami tetap terima walaupun kondisi overload tetapi dimaksimalkan sehingga para napi saat menjalani warga binaan disini bisa menjalani dengan nyaman dan tenang,” ujar Kurnia Panji Pamekas.

Solusi atasi permasalahan overload, Panji menjelaskan, ini agar warga binaan menjalani hukumannya dengan tenang dan nyaman. Pihak lapas melakukan kerjasama dengan jajaran pegawai, warga binaan dan keluarga warga binaan.

“Jadi kita layani kebutuhan mereka dan perhatikan hak hak mereka, kebetulan kami juga ada program kepribadian sehingga pribadi mereka kita bentuk dulu dengan belajar mengaji, belajar shalat. Sementara program kemandiriannya adanya bengkel kerja dan program pertanian, peternakan dan perikanan,” kata Panji.

Diungkapkan Panji, jadi kalau ada napi yang memiliki keterampilan disalurkan guna mengurangi rasa kejenuhan ketika mereka menjalani masa pidana.

“Fasilitas yang ada di Lapas kami diantaranya bengkel kerja, dari sisi pertaniannya sudah dibuka lahan sarana asimilasi dan edukasi. Jadi warga binaan bisa melaksanakan kerja di luar lembaga dengan cara asimilasi dan itu ada tahapan minimal setengah menjalani masa pidana,” tutur Panji.

Panji menjelaskan, untuk kegiatan asimiliasi bukan mengurangi tindak kejahatan, paling tidak mengurangi kejenuhan mereka saat menjalani masa pidana karena keahlian keterampilan mereka bisa disalurkan yang bisa membidangi keterampilan misalnya pembuatan kursi rotan.

“Insya allah dalam waktu dekat lahan SAE akan segera kami resmikan dan saya mohon dukungan untuk terus mendukung program Lapas Kuningan,” ujarnya.

By Agus Maulani

Tinggalkan Balasan

Berita Menarik Lainnya