KH Asad Said Ali Digadang Dampingi Ganjar Pranowo

Pewarta : Nurul Ikhsan | Editor : Nurul Ikhsan

Kuninganpos.com – Dr KH Asad Said Ali dalam sepekan ini ramai diperbincangkan publik. Ia dianggap cocok dan memenuhi kriteria untuk dipasangkan sebagai calon wakil presiden (Cawapres) mendampingi Ganjar Pranowo yang telah ditetapkan oleh PDIP sebagai calon presiden (Capres) pada Pemilihan Presiden Tahun 2024 nanti.

Publik menilai sosok Asad Ali dengan latar belakang ulama dan tokoh intelijen dunia ini dinilai memiliki modal kuat dengan basis masa dari ormas Islam terbesar di Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama (NU). Di NU, Asad Ali pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PBNU Periode 2010-2015. Saat ini, ulama kharismatik kelahiran Kudus, Jawa Tengah, 19 Desember 1949 menjabat Mustasyar PBNU Periode 2022-2027.

Ketokohan mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) ini di lingkungan NU tidak diragukan lagi. Ia adalah penggagas dan pendiri Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU). Hingga saat ini kader PKPNU sudah ada di lebih 11 ribu titik. Ia telah banyak melakukan kaderisasi fundamental di tubuh NU dari level bawah melalui PKPNU. Alumnus PKPNU tercatat banyak tersebar di seluruh penjuru negeri dan dunia.

Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri secara resmi mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden pada Pemilu 2024, Jumat (21/4/2023) di Istana Batutulis, Bogor.

“Pada jam 13.45 dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, menetapkan saudara Ganjar Pranowo, sekarang adalah Gubernur Jawa Tengah, sebagai kader dan petugas partai untuk ditingkatkan penugasannya sebagai calon presiden Republik Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan,” kata Megawati.

Pengamat politik dan sosial asal Sulawesi Tenggara, Muhammad Ilyas saat diminta tanggapannya mengatakan, sebagai tokoh nasional, Asad Ali menurutnya seorang tokoh yang memiliki visi kebangsaan yang kuat dan sudah teruji. Selain itu, Asad Ali memiliki keahlian yang ia geluti selama puluhan tahun di bidang intelijen bisa membantu dalam setiap penugasan kenegaraan. Asad Ali juga memiliki basis masa yang sangat besar yaitu warga Nahdiyin.

“Cukup realistis jika publik meminta Asad Ali disandingkan dengan Ganjar Pranowo dalam pemilihan Capres-Cawapres pada Pemilihan Presiden 2024 nanti. Asad Ali sebagai tokoh nasional, ulama kharismatik, tokoh intelijen dunia, dan memiliki basis masa pemilih yaitu warga Nahdiyin tentunya bisa mendongkrak elektabilitas pasangan ini,” ungkapnya.

Ilyas juga menilai, pasangan Ganjar Pranowo dan Asad Said Ali dianggap mampu menjawab harapan rakyat yang menginginkan adanya perubahan kepemimpinan nasional yang mampu mensejahterakan rakyat, berpihak kepada kepentingan rakyat, dan mendudukan Indonesia sebagai Negara yang kuat dan memiliki peran penting di forum-forum internasional.

By Nurul Ikhsan

Kang Ikhsan, biasa kolega pria kelahiran Kuningan ini dipanggil. Masa remajanya dihabiskan di Kota Cirebon saat ia menempuh pendidikan SMA di kota udang. Sekolah SD dan SMP diselesaikan di Kuningan. Saat SMA, pria humoris dan bageur ini sudah menyukai dunia tulis menulis. Di sekolahnya Kang Ikhsan aktif dalam club menulis dan mengelola majalah dinding (mading). Kecintaan dengan dunia Jurnalistik ia lanjutkan saat kuliah di Jakarta dengan aktif di pers kampus sebagai pemimpin redaksi tabloid kampus pada tahun 1997. Ia juga mendirikan Lembaga Pers Mahasiswa dan Radio Kampus (LEMAPKA) yang anggotanya adalah Organisasi Pers Kampus se Jabodetabek. Pendirian LEMAPKA menurutnya sebagai organ perjuangan untuk mendukung gerakan mahasiswa saat menumbangkan rezim orde baru, hingga kejatuhannya Presiden Suharto. Ia juga aktif di organ gerakan mahasiswa yang tergabung di Forum Komunikasi Senat Mahasiswa se DKI Jakarta (FKMSJ). Beberapa kali mendapat penugasan sebagai jenderal lapangan (Jenlap) memimpin ribuan mahasiswa dari berbagai kampus turun ke jalan menyuarakan gerakan reformasi hingga menduduki Gedung DPR RI. Tak jarang ia menjadi buruan intel dan berurusan dengan Intelpam Polda Metro Jaya karena seringnya memimpin gerakan aksi demonstrasi mahasiswa secara besar-besaran. Sejak masih mahasiswa, Kang Ikhsan bekerja di beberapa media cetak nasional. Selepas menyelesaikan kuliah, Kang Ikhsan masih bekerja aktif di beberapa media nasional koran, majalah dan radio di Jakarta. 20 tahun ia masih mencintai dan aktif menekuni profesi jurnalisnya hingga saat ini memimpin redakasi di Kantor Berita Kuningan (KBK) yang menaungi Kuninganpos.com, Kuninganhits.com, Fajarkuningan.com, Kuningantoday.com, dan KBK Kelas Jurnalistik, serta beberapa media online nasional lainnya.

Tinggalkan Balasan

Berita Menarik Lainnya