Pewarta : Nurul Ikhsan | Editor : Nurul Ikhsan
Kuninganpos.com, Maleber – Dusun Babakan Lor dan Dusun Nagreg di Desa Galaherang, Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan terdampak dari meluapnya banjir di sungai Cisanggarung. Tak hanya merendam puluhan hektar sawah, bahkan luapan banjir dari sungai terbesar di Kabupaten Kuningan ini sudah mendekati area pemukiman warga.
Pantauan Kuninganpos.com di lokasi, derasnya luapan air terus bergerak ke arah selatan mendekati pemukiman warga, Minggu (19/1/2025) petang. Hujan yang turun setiap hari dalam dua bulan ini membuat warga dihantui rasa khawatir karena terancam gagal panen padi dan tanaman palawija, bahkan di masa mendatang luapan air bisa memasuki pemukiman warga.

Menurut beberapa warga, jarak luapan air dari banjir sungai Cisanggarung ke pemukiman warga tidak lebih dari 30-50 meter. Jika tidak ada upaya pembuatan tanggul untuk pembatasan melebarnya luapan air, menurut warga, tidak lama lagi luapan air bisa masuk ke rumah-rumah warga.
Dikatakan warga, sudah lebih dari sepuluh tahun ini aliran sungai Cisanggarung yang memiliki panjang 62 kilometer ini pindah secara alami dari sebelumnya di sebelah utara pindah ke bagian selatan. Sementara di bagian selatan terdapat area persawahan dan kebun, serta pemukiman warga.
Selama aliran sungai pindah, petani telah banyak kehilangan tanah sawah dan kebun karena berubah menjadi aliran sungai. Saat ini aliran sungai tidak memanjang lurus dari hulu namun berbelok-belok merendam area persawahan dan kebun milik warga. Alhasil banyak warga kehilangan mata pencaharian dari bertani.
Bahkan seringnya banjir di sungai Cisanggarung saat musim hujan banyak lahan persawahan milik warga tertimbun oleh pasir. Selain kehilangan tanaman, pemilik lahan juga harus berjibaku membersihkan lahan sawah dari tumpukan sampah dan pasir berkerikil dari banjir agar bisa kembali di tanam.