Pewarta : Agus Maulani | Editor : Nurul Ikhsan
Kuninganpos.com – Setelah FIFA resmi membatalkan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia tentu menjadi kesedihan bagi pemain dan pecinta sepakbola.
Menanggapi batalnya perhelatan Piala Dunia U-20, Pelatih Pesik Kuningan Satria Nurzaman yang juga mantan pemain Timnas Indonesia menyebutkan agar sepakbola Indonesia melakukan introspeksi diri dengan membenahi semuanya.
Menurut Satria Nurzaman, batalnya perhelatan Piala Dunia U-20 di Indonesia menjadi hal sensitif. Ia bisa memahami situasi sebagai pemain dan pelaku sepakbola pasti sedih maupun kecewa.
“Saya sebagai pelatih dari kampung lebih memahami apakah Indonesia sudah layak menjadi tuan rumah Piala Dunia? Secara infrastruktur, kualitas teknisnya, kualitas individual pemain dan timnasnya itu sendiri serta carut marut sepakbola Indonesia yang diketahui FIFA,” ujar Satria Nurzaman, Kamis (30/3/2023).
Dalam proses transformasi sepakbola Indonesia pascatragedi yang terjadi pada Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Tengah, lanjut Satria, jangan lupakan carut marut hal ini. Daripada berlarut dengan polemik atas gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, sebaiknya perbaiki.
“FIFA juga tidak akan diam saja, pasti akan membantu agar sepakbola Indonesia lebih fair dan antarsuporter tidak bermusuhan. Membangun mimpi tidak cukup setahun, dua tahun. Tetapi berproses puluhan tahun,” kata Satria.
Satria mengajak, agar insan sepakbola Indonesia memperbaiki generasi melalui iklim sepakbola yang terbaik. Barulah wujudkan mimpi itu dengan indah melalui kualitas individu pemain yang berkelas.
“Jika semuanya sudah dilakukan, maka akan ada masanya semua akan bicara bahwa Indonesia memang sudah layak,” ujarnya.