Tangani Wabah PMK Pada Ternak Sapi, Pengamat: Pemkab Segera Bentuk Gugus Tugas

Pewarta : Nurul Ikhsan | Editor : Nurul Ikhsan

Kuninganpos.com – Selama dua pekan ini penyebaran Penyakit Mulut Kuku (PMK) pada ternak sapi masih terjadi. Merebaknya PMK tentunya sudah sangat meresahkan peternak di beberapa kecamatan di Kabupaten Kuningan. Salah satunya terjadi di sebagian desa/kelurahan di Kecamatan Cigugur. Bahkan di Dusun Mulyaasih 1 dan 2, Desa Puncak, Kecamatan Cigugur ditemukan puluhan sapi sudah terpapar, bahkan sebagian ditemukan mati.

Merebaknya wabah PMK di Kabupaten Kuningan tentunya sangat memprihatinkan, karena hal tersebut sangat merugikan bagi para peternak. Apalagi sampai saat ini diduga sudah hampir seribu ekor ternak sapi di Kabupaten Kuningan terkena PMK, bahkan sebagian mengalami kematian.

BACA JUGA : Sikapi Wabah PMK Sapi, HKTI Kuningan: Pemkab Dorong Anggarkan Pemusnahan Sapi yang Terpapar

Sapi milik salah satu warga Dusun Mulyaasih, Desa Puncak, Kecamatan Cigugur yang mengalami kelumpuhan dan mulut berbusa akibat terpapar PMK. FOTO: Kuninganpos.com.

Pengamat Kebijakan Publik, Yadi Mulyadi, SH, MM meminta Pemkab Kuningan harus segera melakukan tindakan penyelamatan agar wabah PMK tersebut tidak semakin merebak lebih luas, yang tentunya akan menimbulkan kerugian lebih besar lagi.

BACA JUGA : Penyakit Aneh Serang Ternak Sapi di Mulyaasih Desa Puncak, Sapi Alami Kelumpuhan dan Mulut Berbusa

”Pemerintah harus segera melakukan antisipasi guna menangkal penyebaran penyakit mulut kuku. Perlu segera dibentuk gugus tugas penanganan wabah PMK, disertai optimalisasi peran pejabat dan dokter hewan melalui unit respon cepat pengendalian penyakit mulut dan kuku. Untuk hal tersebut seharusnya diberlakukan pelarangan kegiatan jual beli ternak (sapi, kerbau, kambing dan domba) dan produk hasil peternakan yang berasal dari wilayah yang terpapar maupun diduga sudah mengalami kasus PMK,” tandas Kang Yadi, sapaan akrabnya yang juga founder dari Firma Hukum Mulyadi & Partners saat ditemui Kuninganpos.com dari Kantor Berita Kuningan, Selasa (14/6/2022).

BACA JUGA : Ternak Sapi di Mulyaasih Desa Puncak Diserang Penyakit Aneh, Ini Penjelasan Kades

Dikatakan Kang Yadi, ia meminta pihak-pihak terkait agar membatasi lalulintas dan secara ketat menerapkan karantina hewan dengan tujuan mencegah sapi terpapar PMK.

“Sebagai antisipasi seharusnya diberlakukan pembatasan lalulintas dan karantina pada ternak maupun produk peternakan yang berasal dari luar daerah yang terdampak, dan juga untuk pelaporan terkait hewan yang terkena PMK harus dilakukan hal tersebut agar bisa segera tertangani oleh pihak-pihak terkait,” pungkasnya.

By Nurul Ikhsan

Kang Ikhsan, biasa kolega pria kelahiran Kuningan ini dipanggil. Masa remajanya dihabiskan di Kota Cirebon saat ia menempuh pendidikan SMA di kota udang. Sekolah SD dan SMP diselesaikan di Kuningan. Saat SMA, pria humoris dan bageur ini sudah menyukai dunia tulis menulis. Di sekolahnya Kang Ikhsan aktif dalam club menulis dan mengelola majalah dinding (mading). Kecintaan dengan dunia Jurnalistik ia lanjutkan saat kuliah di Jakarta dengan aktif di pers kampus sebagai pemimpin redaksi tabloid kampus pada tahun 1997. Ia juga mendirikan Lembaga Pers Mahasiswa dan Radio Kampus (LEMAPKA) yang anggotanya adalah Organisasi Pers Kampus se Jabodetabek. Pendirian LEMAPKA menurutnya sebagai organ perjuangan untuk mendukung gerakan mahasiswa saat menumbangkan rezim orde baru, hingga kejatuhannya Presiden Suharto. Ia juga aktif di organ gerakan mahasiswa yang tergabung di Forum Komunikasi Senat Mahasiswa se DKI Jakarta (FKMSJ). Beberapa kali mendapat penugasan sebagai jenderal lapangan (Jenlap) memimpin ribuan mahasiswa dari berbagai kampus turun ke jalan menyuarakan gerakan reformasi hingga menduduki Gedung DPR RI. Tak jarang ia menjadi buruan intel dan berurusan dengan Intelpam Polda Metro Jaya karena seringnya memimpin gerakan aksi demonstrasi mahasiswa secara besar-besaran. Sejak masih mahasiswa, Kang Ikhsan bekerja di beberapa media cetak nasional. Selepas menyelesaikan kuliah, Kang Ikhsan masih bekerja aktif di beberapa media nasional koran, majalah dan radio di Jakarta. 20 tahun ia masih mencintai dan aktif menekuni profesi jurnalisnya hingga saat ini memimpin redakasi di Kantor Berita Kuningan (KBK) yang menaungi Kuninganpos.com, Kuninganhits.com, Fajarkuningan.com, Kuningantoday.com, dan KBK Kelas Jurnalistik, serta beberapa media online nasional lainnya.

Tinggalkan Balasan

Berita Menarik Lainnya