Oleh : Aisyah Putri Caesari
Mahasiswa Agribisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Tahukah kamu bahwa Aloevera atau biasa kita biasa dengar dengan lidah buaya ini nyatanya bisa menjadi minuman jelly yang segar. Yuk simak terlebih dahulu apa itu Aloevera.
Lidah buaya (Aloevera) termasuk ke dalam suku Liliaceace dengan daun berdaging tebal yang berasal dari genus Aloe. Tanaman lidah buaya mengadopsi konsep jenis CASM (Crassulance Acid Metabolism) dengan memiliki sifat tahan panas. Dimana hal tersebut dikarenakan sistem stomata pada lidah buaya otomatis menutup rapat saat musim kemarau tiba sehingga dapat menghindari dehidrasi pada tanaman lidah buaya dan dapat menghindari kehilangan air pada daunnya. Akan tetapi stomata pada lidah buaya akan aktif terbuka pada keadaan yang gelap atau pada saat malam hari sehingga dapat memberikan keuntungan kepada tanaman lidah buaya dikarenakan minimnya peluang terjadinya penguapan air, dimana air yang terkandung dalam tanaman lidah buaya tentu saja dapat dipertahankan. Oleh sebab itu, lidah buaya dapat hidup di tempat panas sekalipun seperti di negara Afrika, Amerika dan Asia. Lidah buaya bukan tanaman yang asing bagi penduduk Indonesia, itu sebabnya kita kerap menemui tanaman lidah buaya disekitar kita.
Adapun budidaya lidah buaya pada umumnya diawali dengan persiapan lahan dengan melakukan pencangkulan sehingga struktur tanah menjadi gembur supaya tanaman dapat menyerap unsur hara dengan optimal. Setelah itu, pembibitan dimana pemilihan anakan atau bibit perlu sikap selektif dengan memilih bibit atau anakan yang unggul dan sehat untuk menghasilkan hasil produksi yang optimal. Penanaman dan pemeliharaan dilakukan dengan meletakkan satu biji untuk satu lubang. Penggunaan pupuk perlu diperhatikan untuk membantu perkembangan tanaman lidah buaya. Setelah melewati beberapa tahap di atas maka masuklah tahap panen yang bisa diidentifikasi dalam jangka waktu 10-12 bulan lamanya dengan berat pelepah mencapai 0,75–1 kilogram.
Setelah budidaya yang baik akan menghasilkan pelepah yang berkualitas dan layak untuk diolah dengan memanfaatkan nutrisi yang terkandung dari tanaman lidah buaya.
Faktanya, lidah buaya memiliki vitamin yang kaya antioksidan bagi tubuh mulai dari vitamin A, C, dan E. Vitamin A memiliki fungsi menyehatkan mata, berperan dalam menentukan formasi tulang dan mencegah terjadinya kanker. Sedangkan vitamin C memiliki fungsi untuk sistem kekebalan tubuh. Bagi kalian yang sering mengalami kesulitan buang air besar ada kabar baik dari lidah buaya, dimana tanaman berdaging tebal ini juga memiliki kandungan antrakuinon yang memiliki sebutan sebagai obat pencahar yang dapat mengatasi sembelit. Kandungan nutrisi yang banyak mengandung mineral yang dapat mengelola sistem enzim aliran yang mengatur metabolisme tubuh seperti kalsium, magnesium, kalium, kromium. Manfaat dari nutrisi yang diperoleh diantaranya dapat meredakan GERD, menurunkan kadar gula darah dan dapat membantu permasalahan kulit baik mengenai jerawat hingga penuaan dini.
Di Indonesia sendiri popularitas dari olahan lidah buaya masih belum banyak produk yang bisa dihasilkan dengan memaksimalkan potensi yang ada di tanaman lidah buaya, terutama olahan seperti produk yang bisa dikonsumsi untuk sehari-hari. Persebaran olahan minuman yang berasal dari lidah buaya tidak terlalu popular dikalangan masyarakat, bahkan produk minuman kemasan yang biasa kita jumpai di minimarket hingga supermarket olahan dari tanaman lidah buaya ini hampir jarang sekali kita jumpai, seperti minuman kemasan lain yang merupakan produk olahan buah maupun susu pada umumnya. Akan tetapi produk minuman ini telah menjadi salah satu komoditi unggulan atau primadona bagi wilayah Kalimantan Barat yaitu memiliki tanaman lidah buaya yang berasal dari Pontianak dengan memproduksi segala macam produk makanan lainnya mulai dari stick, manisan, selai yang tentunya akan mendorong perekonomian mulai dari petani,UMKM setempat, agroindustri yang bergerak pada komoditi lidah buaya, hingga bekerja sama dengan perusahaan swasta dan menjadi eksportir lidah buaya.
Inovasi menjadikan tanaman yang memiliki pelepah yang tebal menjadi jelly adalah pilihan yang tepat. Umumnya, tanaman lidah buaya biasa kita jumpai pada kosmetik yang dijadikan kandungan skincare dimana salah satu merk yang menggunakan aloevera sebagai bahan baku yang ditawarkan yaitu Nature Republic.
Tak hanya itu olahan lidah buaya kerap kita temui di dunia farmasi yaitu handsanitizer yang berbahan baku aloevera, contohnya Detol dan Herborist yang tak lain alasan utamanya karena kekayaan manfaat yang dimiliki oleh tanaman lidah buaya sehingga tanaman lidah buaya khasiatnya tidak perlu diragukan lagi.
Pada era saat ini banyaknya produk minuman kemasan mulai dari harga yang murah hingga yang mahal. Minuman nata kerap dikenal banyak orang identik dengan olahan kelapa atau biasa disebut dengan Nata de Coco. Untuk mengoptimalkan potensi tanaman lidah buaya maka dibuatlah inovasi formula menjadikan aloevera menjadi minuman Nata atau jelly seperti halnya Nata de Coco. Produk minuman Nata de Aloe terbilang ekonomis karena dalam proses pembuatannya menggunakan bahan alami dan bahan baku yang diperlukan dalam proses pembuatan juga cukup mudah didapatkan. Minuman Nata de Aloe tak kalah segarnya dengan Nata de Coco, karena rasanya hampir serupa. Hanya saja yang menjadi pembeda adalah bentuk dari dadu jelly-nya dimana Nata de Aloe memiliki warna yang cukup transparan, sedangkan Nata de Coco memiliki warna yang cukup pekat. Adapun contoh produk dari Nata de Aloe yaitu pada merk Wongcoco, Herbavera dan Aloenation.
Sebelum melangsungkan pembuatan maka perlu mempersiapkan alat dan bahan. Kompor, panci, loyang, pengaduk, penyaring, botol plastik termasuk ke dalam alat. Kemudian untuk bahan sendiri meliputi Pelepah lidah buaya 1 kilogram, gula pasir sebanyak 600 gram, asam sitrat secukupnya dan sesuai dengan takaran yangg diizinkan, perisa untuk variasi rasa, dan pewarna makanan.
Setelah alat dan bahan sudah disiapkan, Nata de Aloe dapat kita buat diawali dengan mencuci aloe vera hingga bersih dan kupas kulitnya dibawah air mengalir. Potong daging aloevera berbentuk dadu/kubus. Potongan dadu tersebut direndam dalam larutan asam sitrat dengan didiamkan 6 jam, kemudian tiriskan. Bahan dadu yang telah direndam selanjutnya direbus kembali selama 5-8 menit, kemudian tiriskan. Rebuslah air dan gula dengan menambahkan aroma sesuai selera. Air manis yang sudah di rebus sebelumnya dicampurkan dengan dadu, kemudian didihkan campuran tersebut. Kemaslah minuman tersebut ke dalam botol plastic, dan pastikan botol tertutup rapat. Minuman Nata de Aloe siap diminum, dinginkan untuk mendapatkan sensasi rasa yang terbaik.