Bunda Menyapa Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pewarta : Tim Redaksi | Editor : Jamaludin Al Afghani

Kuninganpos.com, Kuningan Kota –Munculnya hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) dimasa pandemi covid 19 yang disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang menyebutkan Kabupaten Kuningan mengalami lonjakan angka kemiskinan tentu menghenyakkan warga masyarakat Kabupaten Kuningan, tidak terkecuali Bupati Kuningan, H. Acep Purnama. Ridwan Kamil mengatakan jumlah orang miskin yang meningkat selama pandemi terjadi paling banyak di 5 Kabupaten/Kota, diantaranya Kabupaten Kuningan. Indramayu, Sumedang, Cianjur dan Kota Cirebon,” katanya di Gedung Sate, Bandung, Senin (25/1/2021).

Menurutnya dalam bahasa ilmiah, angka ini menunjukkan indeks kedalaman kemiskinan. Selain daerah yang ia sebutkan, total angka kemiskinan naik ada di 19 daerah.“19 itu paling tinggi lompatan kemiskinannya,” ucap Gubernur.

Kuningan sendiri, sebagaimana disampaikan Bupati H. Acep Purnama Rabu (27/1/2021) telah melaksanakan berbagai Program dalam upaya pemulihan ekonomi di tengah situasi pandemi COVID-19 yang dampaknya cukup dirasakan para pelaku UMKM di Kabupaten Kuningan. Penyaluran bantuan diberikan melalui Dinas Koperasi, Perdagangan dan Industri (Diskopdagperin) Kuningan. Bantuan ini bersumber dari APBD Kabupaten Kuningan tahun anggaran 2020 dengan total penerima mencapai 2.400 orang.

“Kalau saya lihat, hampir 5 ribu pelaku yang akan menerima manfaat dari kebjiakan ini, mudah-mudahan dengan kebijakan seperti ini kita bisa cepat merecovery atau memulihkan sendi-sendi kehidupan pasca atau di masa pandemi COVID-19 ini,” kata Bupati Kuningan usai menyerahkan bantuan secara simbolis di Kantor Diskopdagperin Kuningan, Selasa (29/12/2020).

Pemerintah Kabupaten Kuningan pada tahun 2020 juga telah mengalokasikan anggaran untuk Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu). Dalam perencanaan yang telah ditetapkan dalam APBD Kabupaten Kuningan tahun anggaran 2020, sebanyak 620 unit rumah sebenarnya telah ditetapkan untuk direhabilitasi. Meskipun tidak tercapai seluruhnya akibat anggaran yang di –refocusing, program ini akan terus dilanjutkan pada tahun anggaran 2021.

Program lainnya tak kalah bermanfaatnya bagi masyarakat adalah Program Membangun Desa Menata Sumber Daya Pangan Keluarga (Bunda Menyapa). Program Bunda Menyapa  merupakan salah satu terobosan untuk memanfaatkan lahan pekarangan dengan tanaman sayuran, buah-buahan, budidaya ikan dan budidaya unggas serta hal lainnya yang bisa menyediakan sumber daya pangan yang beragam, bergizi, sehat dan aman serta halal.

Program ini merupakan penjabaran dari Misi ke-4 Pembangunan Kuningan, guna mencapai Visi Kuningan Ma’mur, Agamis, Pinunjul (MAJU) Berbasis Desa Tahun 2023. Program MAJU bertujuan meningkatkan produktivitas dan mutu hasil, olahan serta konsumsi pangan masyarakat melalui pemanfaatan secara optimal sumberdaya pangan-pertanian keluarga di perdesaan. Sasarannya adalah Meningkatkan pemanfaatan lahan untuk memacu produktivitas pangan-pertanian keluarga, Meningkatkan pemahaman dan perilaku keluarga dalam konsumsi pangan beragam, bergizi, sehat dan aman (B2SA), dan Meningkatkan diversifikasi pengolahan hasil/bahan pangan-pertanian berdasarkan kriteria B2SA.

Sebagai program multi-pihak, prorgam Bunda Menyapa melibatkan para pihak dengan beragam fungsi/peran, yaitu, Pemda melalui dinas teknis dan kecamatan yang berfungsi memfasilitasi teknis kegiatan dan melakukan bimbingan teknis administrasi kepada kelompok/keluarga sasaran. Lalu Tim penggerak PKK memiliki peran dalam koordinasi penentuan lokasi dan penerima kegiatan, pembinaan dari sisi kesejahteraan keluarga, serta memotivasi partisipasi peserta. Selanjutnya peran desa yang berfungsi sebagai fasilitator lokal yang memberikan dukungan teknis, motivasi dan monitoring terhadap penerima kegiatan serta keluarga dengan terkoordinasi dalam Posyandu yang merupakan partisipan utama dan berfungsi sebagai pelaksana dan penerima manfaat program/kegiatan Bunda Menyapa.

Program Kegiatan Bunda menyapa meliputi berbagai kegiatan seperti bantuan sarana dan bibit hortikultura (sayuran & buah-buahan), ikan dan ternak untuk budidaya pemanfaatan lahan keluarga, khususnya pekarangan, kemudian edukasi peningkatan pengetahuan dan kesadaran tentang konsumsi pangan berdasarkan kriteria B2SA. Lalu kegiatan edukasi peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam diversifikasi pengolahan bahan pangan (hasil pertanian) keluarga, selanjutnya ada kegiatan bantuan pangan terhadap keluarga rawan pangan serta lomba prestasi antar keluarga dan kelompok (Posyandu) peserta Bunda Menyapa.

Untuk Tahun 2020 kegiatan Program Bunda Menyapa dilaksanakan di 10 Kecamatan. Kegiatan tersebut berupa bantuan polybag,tray dan bibit-bibit sayuran. Sedangkan untuk tahun 2021 Program Bunda Menyapa dilaksanakan diseluruh wilayah Kabupaten Kuningan yakni di 376 desa dan kelurahan dengan fokus kegiatan yaitu pemberian bantuan polybag masing-masing desa/kelurahan 20 kg, lalu ada bibit sayuran dan ayam masing-masing 10 ekor.

Program ini diharapkan menjadi solusi untuk pengentasan kemiskinan di Kabupaten Kuningan. Contoh desa yang sudah berhasil merasakan manfaat dari program ini antara lain Desa Cibulan Kecamatan Cidahu yang telah berhasil memperoleh pendapatan 500 ribu per bulan sejak menerima bantuan bibit sayuran tahun 2020. Lalu Desa Cineumbeuy Kecamatan Lebakwangi yang telah melaksanakan panen sayuran, bantuan program Bunda Menyapa tahun anggaran 2020. Bantuan bibit sayuran di Desa Cineumbeuy dilaksanakan oleh para petani di desa tersebut dengan memanfaatkan lahan pekarangan  yang kosong sehingga hasilnya sangat dirasakan oleh masyarakat. ***

By Tim Redaksi

Tinggalkan Balasan

Berita Menarik Lainnya