Pewarta : Nurul Ikhsan | Editor : Nurul Ikhsan
Kuninganpos.com, Maleber – Warga di Kampung Cisandag, Desa Cipakem, Kecamatan Maleber bergotong royong memasang pengetapan batu untuk jalan. Ruas jalan yang sedang dikerjakan tersebut adalah jalan jalur penghubung utama antara Kampung Cisandag di Desa Cipakem dengan Dusun Bunikerta di Desa Galaherang. Bagi warga di Kampung Cisandag, jalan penghubung dengan panjang jalan ±3 kilometer tersebut sudah berpuluh-puluh tahun tidak pernah di aspal.
Pengerjaan pengetapan batu tersebut sudah berjalan selama dua minggu dengan melibatkan 43 orang warga yang secara sukarela dan bergantian membantu tenaga, dengan harapan jalan bisa dilalui oleh kendaraan saat turun hujan. Kondisi jalan sebelumnya adalah tanah merah yang kala hujan ruas jalan tersebut sama sekali tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda dua dan roda empat.
Sampai hari Selasa (27/9/2022), lokasi jalan yang berada di tanjakan batu karut tersebut sudah berhasil dikerjakan pengetapan batu sepanjang 39 meter, dengan lebar jalan 2,7 meter. Material batu diambil dari bukit batu yang diambil dan dibelah secara manual oleh warga, selanjutnya diangkut ke lokasi jalan yang sedang dikerjakan. Proses pengambilan batu, membelah batu hingga pengangkutan batu membutuhkan swadaya tenaga dan waktu yang cukup lama, dan seluruhnya dikerjakan oleh warga tanpa bantuan alat berat dan kendaraan untuk mengangkut batu.
Dikatakan Maman yang juga tokoh masyarakat di Kampung Cisandag kepada Kuninganpos.com dari Kantor Berita Kuningan untuk program liputan Mapay Desa, mengatakan pengerjaan pengetapan batu sebagai bentuk upaya warga agar jalan bisa dilalui kendaraan. Menurutnya jalan penghubung tersebut sangat vital bagi warganya, karena menjadi satu-satunya akses jalan masuk dan keluar Kampung Cisandag.
“Sudah puluhan tahun akses jalan ke kampung kami ini tidak pernah di aspal. Warga kami sudah sangat sabar menanti jalan kampung kami dibangun. Mungkin ada saatnya nanti Pemdes Cipakem dan Pemkab Kuningan akan memprogramkan pengaspalan jalan, karena kampung kami juga punya hak untuk mendapatkan pembangunan. Apalagi lokasi kampung kami berada di tengah hutan, jauh dari desa induk, dan cukup terisolir. Sedihnya sampai hari ini saat ada warga sakit atau mau melahirkan harus ditandu dengan berjalan kaki sampai Kampung Bunikerta di Desa Galaherang, selanjutnya pakai kendaraan ke rumah sakit atau bidan. Belum lagi di kampung kami banyak sekali anak-anak harus putus sekolah karena jalan rusak dan becek saat hujan. Jarak ke sekolah MI terdekat 3 kilometer, dan SMP/MTs bisa 5 kiloan meter,” ujar Maman.
Dikatakan Maman, ia dan warganya berharap tahun ini atau tahun depan Pemdes dan Pemkab Kuningan bisa serius membangun pengaspalan jalan. Pemdes Cipakem sendiri, lanjut Maman ia mendapat informasi bahwa Pemdes sudah memprogramkan pengaspalan jalan sepanjang ±500 meter.
Hal senada ditegaskan Bupati Kuningan Acep Purnama, bahwa Pemkab akan mengalokasikan pengaspalan jalan di ruas jalan penghubung Cisandag-Bunikerta. Hanya saja Bupati belum menjelaskan waktu pelaksanaannya. Menurutnya segala sesuatunya akan segera dipersiapkan, salah satunya peninjauan lokasi jalan oleh dinas terkait.
“Saya akan alokasikan untuk pengaspalan di Cisandag,” tandas Bupati didampingi Camat Maleber, Agung Gumelar saat ditemui Jurnalis Kuninganpos.com di acara peresmian Gedung Aula Kecamatan Maleber, Senin (19/9/2022).