Hektaran Sawah Warga Desa Galaherang Terendam dan Tertimbun Pasir dari Luapan Banjir Sungai Cisanggarung

Pewarta : Nurul Ikhsan | Editor : Nurul Ikhsan

Kuninganpos.com, Maleber – Puluhan hektar sawah yang tengah ditanami padi dan sebagian jagung terendam oleh derasnya luapan arus banjir dari aliran sungai Cisanggarung di Desa Galaherang, Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan, Sabtu (18/1/2025).

Tak hanya di Desa Galaherang, hamparan sawah yang terletak di sepanjang pinggiran aliran sungai Cisanggarung di Desa Mekarsari dan dibeberapa desa lainnya yang dilalui aliran sungai juga terendam banjir. Selama satu bulan ini hujan turun setiap hari mengakibatkan terjadinya banjir di sungai Cisanggarung, bahkan banjir terjadi di anak-anak sungai yang bermuara ke sungai Cisanggarung.

Pantauan kontributor Kuninganpos.com, Haerudin Paing di lokasi, tampak hamparan sawah terendam oleh banjir. Hampir semua area persawahan yang berada tepat di sepanjang pinggir aliran sungai Cisanggarung terendam oleh tumpahan air banjir. Banjir yang merendam area persawahan menjadi tontonan warga.

Beberapa orang warga pemilik lahan sawah yang ditemui mengatakan, setiap terjadi banjir di sungai Cisanggarung area sawah miliknya selalu terendam banjir. Bahkan sawah yang sudah ditanam padi tertimbun oleh pasir berbatu yang dibawa oleh arus banjir. Alhasil semua tanaman terkubur dan terancam gagal panen.

Warga mengaku khawatir setiap musim hujan tiba bertepatan dengan menanam padi dan sejumlah komoditi palawija seperti jagung terancam gagal panen karena sawah dan kebunnya selalu terendam banjir.

Para warga meminta perhatian kepada pemerintah terkait agar ada upaya serius dan maksimal untuk bisa melindungi area persawahan supaya tidak terendam lagi oleh luapan banjir dari sungai Cisanggarung. Menurut warga, tanaman padi sebagai sumber pangan utama untuk keluarga, selain gabahnya bisa di jual untuk menyekolahkan anaknya dan memenuhi kebutuhan sehari-hari rumah tangga.

By Nurul Ikhsan

Kang Ikhsan, biasa kolega pria kelahiran Kuningan ini dipanggil. Masa remajanya dihabiskan di Kota Cirebon saat ia menempuh pendidikan SMA di kota udang. Sekolah SD dan SMP diselesaikan di Kuningan. Saat SMA, pria humoris dan bageur ini sudah menyukai dunia tulis menulis. Di sekolahnya Kang Ikhsan aktif dalam club menulis dan mengelola majalah dinding (mading). Kecintaan dengan dunia Jurnalistik ia lanjutkan saat kuliah di Jakarta dengan aktif di pers kampus sebagai pemimpin redaksi tabloid kampus pada tahun 1997. Ia juga mendirikan Lembaga Pers Mahasiswa dan Radio Kampus (LEMAPKA) yang anggotanya adalah Organisasi Pers Kampus se Jabodetabek. Pendirian LEMAPKA menurutnya sebagai organ perjuangan untuk mendukung gerakan mahasiswa saat menumbangkan rezim orde baru, hingga kejatuhannya Presiden Suharto. Ia juga aktif di organ gerakan mahasiswa yang tergabung di Forum Komunikasi Senat Mahasiswa se DKI Jakarta (FKMSJ). Beberapa kali mendapat penugasan sebagai jenderal lapangan (Jenlap) memimpin ribuan mahasiswa dari berbagai kampus turun ke jalan menyuarakan gerakan reformasi hingga menduduki Gedung DPR RI. Tak jarang ia menjadi buruan intel dan berurusan dengan Intelpam Polda Metro Jaya karena seringnya memimpin gerakan aksi demonstrasi mahasiswa secara besar-besaran. Sejak masih mahasiswa, Kang Ikhsan bekerja di beberapa media cetak nasional. Selepas menyelesaikan kuliah, Kang Ikhsan masih bekerja aktif di beberapa media nasional koran, majalah dan radio di Jakarta. 20 tahun ia masih mencintai dan aktif menekuni profesi jurnalisnya hingga saat ini memimpin redakasi di Kantor Berita Kuningan (KBK) yang menaungi Kuninganpos.com, Kuninganhits.com, Fajarkuningan.com, Kuningantoday.com, dan KBK Kelas Jurnalistik, serta beberapa media online nasional lainnya.

Tinggalkan Balasan

Berita Menarik Lainnya