Pewarta : Nurul Ikhsan | Editor : Nurul Ikhsan
Kuninganpos.com, Kuningan – Ketua Dewan Pembina Himpunan Tani Muda Indonesia (HITMI), Sunarto, SH meminta seluruh Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati yang akan bertarung di Pilkada 2024 mampu meyakinkan publik terkait visi membangun sektor pertanian di Kuningan.
Menurut Kang Toto, sapaan akrabnya yang juga Ketua Umum Ikatan Alumni SMPN 1 Lebakwangi ini menganggap sektor pertanian harus mendapat perhatian serius dalam menentukan arah kebijakan pembangunan di Kabupaten Kuningan, mengingat Kuningan adalah wilayah pertanian yang sangat potensial bisa dikembangkan.
“Masyarakat Kuningan tentunya menaruh harapan besar kepada Calon Bupati-Wakil Bupati di Pilkada tahun ini untuk lebih serius membangun pertanian. Publik harus tahu dan kita harus uji seperti apa visi besar semua calon ini mampu membangun pertanian di Kuningan. Kita ingin tahu konkretnya seperti apa jika terpilih,” tandasnya.
Ia juga menegaskan, selama ini pertanian hanya jadi konsumsi seremoni saja tanpa tindaklanjut, tanpa blue print, tanpa surplus yang berkelanjutan dan mensejahterakan petani.
“Pemerintah daerah harus menjaga surplus perdagangan pertanian, selain tentunya hasil produksi pertanian yang berkualitas. Pertanian di Kuningan harus tumbuh dan tangguh. Nah, kita harus uji semua Cabup-Cawabup,” ujarnya.
Kabupaten Kuningan sendiri telah manargetkan di tahun 2024 penambahan luas tanam padi dengan target tanam seluas 51.621 hektare, meliputi perluasan areal tanam (PAT) mencapai 8.647 hektare dan untuk luas tambah tanam (LTT) mencapai 10 ribu hektare. Target tersebut melalui pompanisasi dan edukasi kepada petani.
Kang Toto mendorong pemetaan potensi pertanian harus dilakukan, karena menyangkut zonasi komoditi pertanian, seperti pertanian di wilayah Kuningan barat dan bagian timur. Selain itu, lanjut dia, membangun pertanian harus berbasis riset, data, pemanfaatan teknologi, dan berkolaborasi dengan tujuan semua stakeholder saling bersinergi.
“Bagi kami, kolaborasi harus dibangun dalam membangun pertanian karena menyangkut daya dukung yang lain. Bisa diterapkan sinergi Pentahelix. Kita harus mendorong sinergi pengembangan inovasi dan digitalisasi pertanian dalam membangun ketahanan pangan di Kuningan,” pungkasnya.