Pewarta : Nurul Ikhsan | Editor : Nurul Ikhsan
Kuninganpos.com, Maleber – Intensitas hujan yang tinggi dalam dua bulan ini mengakibatkan sering terjadi meluapnya aliran sungai Cisanggarung. Pengamatan Kuningantoday.com (grup Kuninganpos.com) pada Selasa 21 Februari sekitar pukul 16.30 Wib terlihat aliran sungai Cisanggarung yang melintasi jembatan di Desa Mekarsari. Kecamatan Maleber terlihat meluap.
Derasnya luapan air di sungai Cisanggarung tersebut karena hujan besar yang turun sejak siang tadi hingga sore hari. Namun luapan air tidak menggenangi area persawahan yang berada di bagian sisi selatan daerah aliran sungai.
BACA JUGA : KBK Esports Siapkan Turnamen Esports Roadshow ke Setiap Desa di Kuningan, Gamers Merapat!
Salah satu warga, Mang Udin yang ditemui di lokasi mengatakan, jika curah hujan tinggi maka banjir besar biasanya akan terjadi di wilayah tersebut. Bahkan banjir di sungai Cisanggarung bisa menyapu bersih hektaran persawahan, bahkan sampai mendekati area pemukiman penduduk.
“Jika hujan besar disini, air bisa sampai kebagian atas jembatan, dan bahkan sebaran air banjir bisa sampai ke sebelah selatan sampai menyapu bersih sawah milik warga. Otomatis jalan tidak bisa dilalui alias lumpuh total karena arus air yang sangat deras. Terlalu berisiko jika mamaksakan melewati jalan yang melintasi jembatan” kata dia.
Jembatan di Desa Merkarsari sendiri menjadi satu-satunya akses jalan warga dari lima desa antara lain dari Desa Garahaji, Desa Galaherang, Desa Mekarsari, Desa Cipakem dan Desa Giriwaringin. Jika terjadi banjir besar, kata Udin, kelima desa tersebut terisolir tidak bisa mengakses ke wilayah pusat kecamatan atau ke pusat kota Kuningan.
“Repotnya, kalau banjir besar disini jika ada warga yang mau melahirkan atau sakit mau dibawa ke bidan, ke dokter atau ke rumah sakit harus menunggu sampai banjirnya hilang dulu,” ujarnya.
Menurutnya, kejadian banjir besar di sungai Cisanggarung akan terus terulang saat musim hujan. Bahkan banjir yang besar mengakibatkan pertanian hancur, bahkan petani bisa terancam gagal panen. Ia berharap ada upaya dari pemerintah untuk usaha-usaha membantu melindungi area persawahan dari luapan banjir yang terjadi setiap tahun.
“Kami berharap pemerintah bisa memprogramkan pembangunann seperti pembuatan tanggul di hulu atau di bagian barat desa untuk melindungi area persawahan warga,” harapnya.