Targetkan Omset Penjualan, Teknik Marketing Perlu Ditingkatkan Pelaku UMKM

Pewarta : Agus Maulani | Editor : Nurul Ikhsan

Kuninganpos.com, Darma – Demi menunjangnya peningkatan produksi bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah, mahasiswa Universitas Prasetiya Mulya yang melakukan pendampingan diberbagai mitra UMKM di Kabupaten Kuningan mulai menemukan persoalan yang dihadapi mitranya.

Salah satunya dari kelompok B106 yang memberikan pendampingan pada mitra UMKM Kue Sagon Candra Ayu di Desa Cageur, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan.

Kelompok B106 yang terdiri dari Putra Dinamika, Beatrice Yoana, Dafa, Estella, Harrison, Natasha Audrey, Nikolas Mahendra dan Sulaiman Seta memaparkan persoalan yang dihadapi mitra UMKM yakni teknik marketing perlu ditingkatkan.

Ketua Kelompok B106 Putra Dinamika mengatakan, tujuan utama pelaksanaan community development (comdev) atau kuliah kerja nyata membantu mengembangkan usaha mitra UMKM.

“Di lapangan saat mendampingi pelaku UMKM kami menemukan banyak hal seperti produksi, kemasan, pengaturan keuangan, dan pemasaran,” ujar Putra Dinamika, Jumat (17/2/2023).

Dijelaskan Putra, setelah mendapatkan pendampingan dari Universitas Prasetiya Mulya diharapkan para pelaku UMKM di Kuningan bisa mengikuti perkembangan zaman.

“Secara umum yang menghambat produksi UMKM untuk naik level paling penting marketing, kami menyimpulkan hal ini jika marketingnya bagus. Maka produksi juga akan meningkat, termasuk dari brand yang mudah dikenal oleh masyarakat,” kata Putra.

Dikatakan Putra, secara kebetulan ia dan tujuh rekan lainnya mendapat tugas pendampingan pada mitra UMKM yang memproduksi kue sagon Candra Ayu di Desa Cageur, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan.

“Kue Sagon Candra Ayu ini yang pertama kalinya ada di Kuningan, akan tetapi seiring berjalannya waktu menurut keterangan mitra kami sendiri ada kompetitornya. Kami pun langsung melakukan survey, setelah di survey dari secara kemasan dan tekstur. Sagon Candra Ayu masih diatas kompetitornya,” tutur Putra.

Guna meningkatkan pemasaran, lanjut Putra, hasil survey beberapa hari ini yang perlu ditingkatkan mulai dari kapasitas produksi, kemasan dan lainnya.

“Makanya disini kami mulai membuat standar operasional prosedur bagaimana caranya untuk mempertahankan atau meningkatkan kualitas dari kue sagon yang sama diproduksinya,” ujarnya.

Sementara itu, Pengusaha kue sagon Candra Ayu, Susi Rismayanti mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi adanya pendampingan dari Universitas Prasetiya Mulya terhadap pelaku UMKM.

“Usaha saya sangat terbantu atas pendampingan dari Universitas Prasetiya Mulya, pada tahun sebelumnya juga mendapat pendampingan melalui online. Kebetulan sekarang pendampingan langsung secara offline, banyak hal yang kami serap ilmu dari rekan-rekan universitas,” ujar Susi Rismayanti.

Ilmu yang didapat, lanjut Susi, seperti halnya dalam pemasaran, kemasan hingga produksi.

“Sangat terasa kehadiran dari Universitas Prasetiya Mulya, kami yang awalnya memproduksi sagon hanya pesanan. Seiring mendapat pendampingan, produksi sagon meningkat. Meski ada beberapa hal yang perlu kami tingkatkan,” kata Susi.

By Agus Maulani

Tinggalkan Balasan

Berita Menarik Lainnya