TK Islam Al Maqofa di Desa Galaherang Maleber Programkan Rebo Nyunda

Pewarta : Nurul Ikhsan | Editor : Nurul Ikhsan

Kuninganpos.com, Maleber – Mengenalkan budaya Sunda dan bahasa Sunda kepada siswa sejak dini, sekolah TK Islam Al Maqofa memprogramkan Rebo Nyunda. Menurut Kepala Sekolah TK Islam Al Maqofa Imas Masturoh, SE, S.Pd, pelaksanaan program Rebo Nyunda bertujuan membiasakan siswa didiknya menggunakan bahasa Sunda.

Rebo Nyunda sendiri bertujuan melestarikan dan pembelajaran budaya Sunda. Saat ini bahasa Sunda menurut Imas sudah jarang digunakan oleh anak-anak untuk dipakai dalam percakapan sehari-hari.

“Program Rebo Nyunda ini kami terapkan setiap hari Rabu. Secara perlahan-lahan siswa diajak menggunakan bahasa Sunda khususnya di lingkungan sekolah. Selain itu, di Rebo Nyunda siswa kami ajak juga memakai pakaian adat Sunda. Rebo Nyunda sendiri bagian dari penerapan kurikulum muatan lokal, selain juga kelas tematik. Program Rebo Nyunda bertujuan mengenalkan dan membiasakan siswa menggunakan percakapan dengan bahasa Sunda. Program ini tentunya berproses antara lain mensosialisasikan kepada orang tua siswa. Kami berharap ini upaya kami melestarikan budaya Sunda dan bahasa Sunda khususnya kepada siswa didik kami,” ujar Imas kepada Kuninganpos.com dari Kantor Berita Kuningan, Kamis (10/11/2022).

Dalam penerapan Rebo Nyunda, antar siswa saling menyapa dengan bahasa Sunda seperti mengucapkan salam yang diawali dengan ucapan Assalamualaikum, disambung dengan Sampurasun dan dijawab Rampes diikuti dengan sikap badan yang menyesuaikan. Selanjutnya guru mengenalkan kosa kata bahasa Sunda yang mudah dan sering dipakai sehari-hari. Selain itu, di Rebo Nyunda siswa juga diajarkan budi pekerti dan berrsikap sopan santun khas budaya Sunda.

Selain siswa memakai pakaian khas Sunda dan berbahasa Sunda, pihak sekolah telah menyiapkan kegiatan Karnaval Rebo Nyunda, yaitu siswa diajak menemui dan menyapa warga dan mengunjungi sekolah lain setingkat SD, MI dan MTs yang ada di Desa Galaherang, Kecamatan Maleber. Di setiap sekolah yang dikunjungi, siswa TK Islam Al Maqofa akan menyapa dan mengajak siswa dan guru dengan bahasa Sunda.

“Karnaval Rebo Nyunda ini bertujuan mengenalkan dan meluaskan kampanye Rebo Nyunda di lingkungan desa dan di sekolah lain. Kami ingin Rebo Nyunda jadi sebuah gerakan bahkan tradisi. Kita prihatin anak-anak sudah jarang memakai bahasa Sunda, selain itu sering kami lihat anak-anak sekarang ini menggunakan bahasa Sunda yang kasar. Banyak ana-anak yang tidak mengetahui bahkan mempelajari bahasa Sunda yang halus. Kita orang Sunda, harus mencintai bahasa Sunda sebagai bahasa ibu. Kita butuh generasi masa depan yang tergerak dan bergerak melestarikan budaya Sunda dan bahasa Sunda,” pungkas Imas.

By Nurul Ikhsan

Kang Ikhsan, biasa kolega pria kelahiran Kuningan ini dipanggil. Masa remajanya dihabiskan di Kota Cirebon saat ia menempuh pendidikan SMA di kota udang. Sekolah SD dan SMP diselesaikan di Kuningan. Saat SMA, pria humoris dan bageur ini sudah menyukai dunia tulis menulis. Di sekolahnya Kang Ikhsan aktif dalam club menulis dan mengelola majalah dinding (mading). Kecintaan dengan dunia Jurnalistik ia lanjutkan saat kuliah di Jakarta dengan aktif di pers kampus sebagai pemimpin redaksi tabloid kampus pada tahun 1997. Ia juga mendirikan Lembaga Pers Mahasiswa dan Radio Kampus (LEMAPKA) yang anggotanya adalah Organisasi Pers Kampus se Jabodetabek. Pendirian LEMAPKA menurutnya sebagai organ perjuangan untuk mendukung gerakan mahasiswa saat menumbangkan rezim orde baru, hingga kejatuhannya Presiden Suharto. Ia juga aktif di organ gerakan mahasiswa yang tergabung di Forum Komunikasi Senat Mahasiswa se DKI Jakarta (FKMSJ). Beberapa kali mendapat penugasan sebagai jenderal lapangan (Jenlap) memimpin ribuan mahasiswa dari berbagai kampus turun ke jalan menyuarakan gerakan reformasi hingga menduduki Gedung DPR RI. Tak jarang ia menjadi buruan intel dan berurusan dengan Intelpam Polda Metro Jaya karena seringnya memimpin gerakan aksi demonstrasi mahasiswa secara besar-besaran. Sejak masih mahasiswa, Kang Ikhsan bekerja di beberapa media cetak nasional. Selepas menyelesaikan kuliah, Kang Ikhsan masih bekerja aktif di beberapa media nasional koran, majalah dan radio di Jakarta. 20 tahun ia masih mencintai dan aktif menekuni profesi jurnalisnya hingga saat ini memimpin redakasi di Kantor Berita Kuningan (KBK) yang menaungi Kuninganpos.com, Kuninganhits.com, Fajarkuningan.com, Kuningantoday.com, dan KBK Kelas Jurnalistik, serta beberapa media online nasional lainnya.

Tinggalkan Balasan

Berita Menarik Lainnya