Pewarta : Agus Maulani | Editor : Nurul Ikhsan
Kuninganpos.com – Mimbar bebas yang digelar puluhan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Kuningan mendesak agar harga Bahan Bakar Minyak dinormalkan kembali.
Para aktivis mahasiswa dari BEM Uniku tiba di Taman Kota Kuningan pukul 15.00 WIB, sejumlah mahasiswa membawa dan membentangkan spanduk.
Salah satu spanduk yang dibawa mahasiswa menjadi pusat perhatian yakni pemberian gelar kepada Jokow! The King of Burubus.
Presiden mahasiswa Uniku, Furqon Yohana Alfiansyah mengatakan, selaku mahasiswa dan masyarakat Kuningan sejak dinaikkan harga BBM merasakan keresahan karena Presiden Joko Widodo telah membuat kebijakan yang tidak pro kepada masyarakat.
“Kami bergerak sesuai apa yang menjadi keresahan masyarakat, semua entitas akan kami libatkan jika harga BBM belum diturunkan kembali seperti sebelumnya,” ujar Furqon Yohana Alfiansyah, kemarin.
Dijelaskan Furqon, mimbar bebas ini merupakan sebagai pemantik saja bahwa mahasiswa peduli terhadap masyarakat.
“Kami memberi gelar Jokow! The King of Burubus karena memang pada Juli menyatakan statement bahwa pemerintah tidak akan menaikkan harga BBM hingga akhir tahun, tapi pada kenyataannya bulan ini pemerintah justru menaikkan sehingga kami mengklaim Presiden Jokowi telah menipu rakyat dengan janjinya,” kata Furqon.
Diungkapkan Furqon, burubus ini memiliki makna asal bicara saja tanpa menepati janji sama seperti halnya janji busuk atau lebih kepada sarkas.
“Ini sebagai bentuk protes kami kepada pemerintahan Jokowi, dampak yang sudah dirasakan oleh masyarakat dari kenaikan BBM ini terjadi kenaikan bahan pokok dan tarif angkutan umum. Sehingga ini sangat dirasakan betul oleh masyarakat Kuningan yang notabene pekerjaan sebagai buruh bangunan, buruh tani, sopir angkot, dan lainnya. Intinya jika sampai BBM tarifnya belum dinormalkan seperti sebelumnya, maka kami akan turun kembali dengan kekuatan massa yang lebih banyak,” ujarnya.