Pewarta : Agus Maulani | Editor : Nurul Ikhsan
Kuninganpos.com – Gelombang demonstrasi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terus dilakukan elemen mahasiswa dan masyarakat, seperti halnya di Kuningan, Jawa Barat, Jumat (9/9/2022) gedung DPRD akan menjadi pusat penolakan kenaikan BBM.
Mengingat banyak massa, ratusan petugas gabungan dikerahkan untuk mengamankan aksi demonstrasi yang dilakukan Cipayung Plus dan masyarakat. Cipayung Plus terdiri dari organisasi HMI, PMII, IMM, GMNI, KAMMI, diikuti pula BEM Unisa dan masyarakat maupun ojek online.
Ratusan petugas gabungan sudah disiagakan sejak pukul 13.00 WIB di sekitar obyek vital seperti SPBU dan gedung DPRD Kabupaten Kuningan yang menjadi pusat mahasiswa dan rakyat menyuarakan aspirasi penolakan kenaikan harga BBM.
Sejumlah atribut unjuk rasa pun dibawa mahasiswa dan ojek online, tak hanya itu. Mahasiswa pun membangun kuburan di depan gedung DPRD dengan tulisan ‘DPRD Telah Hilang Dari Muka Bumi’ dan ‘RIP DPRD 03-09-2022.
Para mahasiswa pun membawa poster dengan beragam tulisan salah satu diantaranya Resep Ari Ka Pamarentah G*BL*GNA Natural, Hirup!!! Keur Susah, BBM Naek Beuki Susah, BBM Naik berwajah Jokowi senyum, Naikkan UMR Bukan BBM, Turunkan BBM atau Turunkan Presiden, Puan Bahagia Rakyat Tersiksa dan masih banyak poster menarik lainnya.
Pantauan Kuninganpos.com grup Kantor Berita Kuningan, hingga pukul 16.07 WIB aksi unjuk rasa masih berlangsung damai.Bendahara GMNI Kuningan, Nadia Maulida mengatakan, disini terlihat ada sebuah kuburan. Ini menandakan bahwa DPRD telah hilang dari muka bumi karena aspirasi masyarakat sudah tak didengar.
“Nikmatnya kenaikan harga BBM bukan solusi bagi rakyat kecil, kami minta kebijakan sebijak – bijaknya dari DPR hingga DPRD,” ujar Nadia Maulida.
Sementara itu, Presiden Mahasiswa Unisa Kuningan, Reza Maulana mengatakan, mari bersatu untuk menggaungkan yang merugikan masyarakat dengan menolak kenaikan harga BBM.
“Kami akan terus bergerak menyuarakan atas kebijakan pemerintah yang merugikan masyarakat, kami berharap ketika mahasiswa dan masyarakat bersatu. Wakil rakyat kami di DPR mendengar dan dengan tegas menolak kenaikan harga BBM,” ujar Reza.