Pewarta : Jamaludin Al Afghani | Editor : Nurul Ikhsan
Kuninganpos.com, Subang – Desa Subang diusianya yang ke-392 Tahun masih tetap mempertahankan adat, tradisi dan budaya, seperti ‘Ngayun’. Kemeriahan bukan hanya itu, namun juga ada kirab budaya, dan pementasan klosal penyerahan kepemimpinan, Sabtu (27/8/2022).
Milangkala Desa Subang yang lahir sejak 1630 tahun, kali ini mengambil tema Ngahijikeun Pamedagan pikeun Ngawangun Desa Subang Sangkan Sagri Walagri Malar Walatra. Dalam kesempatan ini dilakukan doa bersama, untuk para sepuh/karuhun yang telah pulang ke Rahmatullah sebagai wujud penghormatan atas darma bhaktinya.
Penerus adat ngayun, Mang Udin menyampaikan tradisi ngayun merupakan filosofi bagaimana kanyaah, kadeudeuh sareng kaheman yang jadi orang tua kepada anaknya. Ia rela meluangkan hidupnya banting tulang untuk mengurus anak dalam keadaan gering sareng warasna.
“Dengan cara mengayun, ini merupakan wujud bagaimana orang tua melindungi dan menjaga dengan tulus dan ikhlas. Harapannya kelak anak mendapatkan keselamatan dalam menjalankan hidup dan kehidupannya,” ungkapnya.
Lebih lanjut Kepala Desa Subang Irin Ismail, menyampaikan terima kasih atas antusias masyarakat, Bank Kuningan Cabang Kadugede dan semua pihak lainnya yang memberikan dukungan kegiatan. Sebelumnya ada ziarah makam leluhur, istigosah, khotmil Quran, sedekah bumi, dan lainnya. Semoga kita bisa mengambil hikmah dari kegiatan ini.
“Sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas terwujudnya desa maju, sekaligus mengenang para pendahulu kita yang telah berjuang mendarma bhaktikan untuk Desa Subang. Hayu urang ngahiji pikeun Ngawangun Desa Subang Sangkan Sagri Walagri Malar Walatra,” ungkapnya.
Ia menambahkan, adapun nama Desa Subang berasal dari kata Susubang, yaitu banyaknya mata air yang keluar. Dan Subang memliki silsilah berasal dari tiga unsur keturunan Trah Cirebon, Banten dan Mataram dari Wirananggapati.
Sekda Kuningan Dian Rachmat Yanuar yang juga pituin Desa Subang menuturkan, dengan membacakan sambutan Bupati Kuningan, melalui kegiatan milangkala desa dapat dijadikan intropeksi bagaimana dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, dan sejauhmana partisipatif masyarakat untuk membangun desa.
Ia meneguhkan, agar terus membangun sintegritas, bahu-membahu dengan semua pihak. Melalui pantunnya Sekda Dian mengatakan, beli kolek diwaktu siang, sekalian juga beli Kelapa Muda. Semoga Desa Subang semakin maju dan sejahtera.
Hadir juga Wabup Kuningan, MH. Ridho Suganda, Kepal Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kuningan Wahyu Hidayah, Camat Subang Deni Rosmayadi, dan undangan lainnya.