Rilis ‘Bergerak’ Jadi Penanda Noon Radar Lahirkan EP Pertama Bertajuk Gradien

Pewarta : Nurul Ikhsan | Editor : Heri Taufik

Kuninganpos.com – Gradien adalah EP pertama dari grup musik Noon Radar yang dirilis secara digital pada 26 Agustus 2022. EP ini memuat dua lagu yang sudah dirilis sebelumnya yaitu “Akankah Terobati” dan “Tuju Yang Baru”, serta tiga lagu baru “Bergerak”, “Elusif”, dan “Amarah”. Gradien dengan arti nilai kemiringan pada suatu garis, EP pertama ini menjadi tempat mengeluh Raissa Faranda setelah mengalami berbagai kemiringan dalam fase hidupnya.

Hits “Bergerak” adalah lagu yang dirilis bersamaan dengan EP Gradien, sebuah pembuka yang memberikan peringatan untuk mulai mencari tujuan hidup dengan menjalankan rencana satu per satu.

BACA JUGA : Rumput Laut Siapkan Album Ketiga

“Sebenernya lagu Bergerak ini yang membentuk Noon Radar. Riff pertama dari Alno yang akhirnya bikin gue dan Nara ngejam bareng dan akhirnya ngajakin Nando untuk ikutan. Makanya jadi track pertama, karena memang awal mulai Noon Radar gerak ya dari Bergerak,” ungkap sang penulis lirik Raissa Faranda.

Ditulis oleh Raissa Faranda, “Tuju Yang Baru” yang menjadi track kedua dalam EP ini merupakan lanjutan track pertama untuk bergerak menuju tujuan yang baru. Lagu ini menceritakan pengalaman perpisahan Raissa saat harus berpindah kota dari Jakarta ke Bali untuk melanjutkan sekolah pada 2015 silam.

Selanjutnya, “Elusif” diciptakan oleh Raissa Faranda dan Arzel Nathaniel (Manager) saat mereka berbincang bersama di rooftop StudionyaRai. Menurut KBBI, arti kata elusif adalah sukar dipahami atau diartikan yang mana track ketiga ini sering Noon Radar alami. Sudah bergerak menuju tujuan yang baru, namun masih ada saja hal-hal yang elusif dalam hidup ini.

Track keempat dengan judul “Amarah” merupakan ajakan sang vokalis Raissa Faranda untuk berbagi segala emosi yang dirasakan.

“Kadang kalo hidup lagi elusif, ada baiknya kita luapin rasa ke orang-orang terdekat. Jangan mendem, nggak enak. Rasa itu untuk dibagi,” ujarnya.

“Akankah Terobati” dinobatkan menjadi track penutup di EP Gradien. Lagu dengan arti lirik yang dalam menggambarkan bagaimana manusia tidak akan pernah puas dan akan selalu mencari dan memulai lagi dari track pertama.

Secara garis besar, Noon Radar ingin menyampaikan arah, sikap, dan tujuan pada tiap fase kehidupan melalui EP Gradien. “Sudahi gundahmu dan bawa seluruh harap pada arah yang tak menentu. Bagikan rasamu, sampai kamu temukan apa yang kau cari disini”.

Noon Radar merupakan band rock asal Jakarta yang terbentuk di tengah pandemi pada November 2020, terdiri dari Armando Deiqymillano (Drum), Prevalno Andro (Gitar), Raissa Faranda (Vokal / Gitar), dan Naradhito (Bas). Noon Radar terbentuk dai pertemanan masa sekolah yang lama tak jumpa hingga musik menyatukan mereka.

Band ini sendiri banyak terinspirasi dari Dewa 19, Foo Fighters, Barasuara, hingga Satu Per Empat, Noon Radar tampil pada acara Djoglo “State of Mind” bersama dengan Roaddish, Sira, Jangar, Soulfood, dan Rocket Rockers di Bali. Penampilan itu merupakan salah satu panggung dari rangkaian tur kecil-kecilan di Bali pada Desember 2021.

By Nurul Ikhsan

Kang Ikhsan, biasa kolega pria kelahiran Kuningan ini dipanggil. Masa remajanya dihabiskan di Kota Cirebon saat ia menempuh pendidikan SMA di kota udang. Sekolah SD dan SMP diselesaikan di Kuningan. Saat SMA, pria humoris dan bageur ini sudah menyukai dunia tulis menulis. Di sekolahnya Kang Ikhsan aktif dalam club menulis dan mengelola majalah dinding (mading). Kecintaan dengan dunia Jurnalistik ia lanjutkan saat kuliah di Jakarta dengan aktif di pers kampus sebagai pemimpin redaksi tabloid kampus pada tahun 1997. Ia juga mendirikan Lembaga Pers Mahasiswa dan Radio Kampus (LEMAPKA) yang anggotanya adalah Organisasi Pers Kampus se Jabodetabek. Pendirian LEMAPKA menurutnya sebagai organ perjuangan untuk mendukung gerakan mahasiswa saat menumbangkan rezim orde baru, hingga kejatuhannya Presiden Suharto. Ia juga aktif di organ gerakan mahasiswa yang tergabung di Forum Komunikasi Senat Mahasiswa se DKI Jakarta (FKMSJ). Beberapa kali mendapat penugasan sebagai jenderal lapangan (Jenlap) memimpin ribuan mahasiswa dari berbagai kampus turun ke jalan menyuarakan gerakan reformasi hingga menduduki Gedung DPR RI. Tak jarang ia menjadi buruan intel dan berurusan dengan Intelpam Polda Metro Jaya karena seringnya memimpin gerakan aksi demonstrasi mahasiswa secara besar-besaran. Sejak masih mahasiswa, Kang Ikhsan bekerja di beberapa media cetak nasional. Selepas menyelesaikan kuliah, Kang Ikhsan masih bekerja aktif di beberapa media nasional koran, majalah dan radio di Jakarta. 20 tahun ia masih mencintai dan aktif menekuni profesi jurnalisnya hingga saat ini memimpin redakasi di Kantor Berita Kuningan (KBK) yang menaungi Kuninganpos.com, Kuninganhits.com, Fajarkuningan.com, Kuningantoday.com, dan KBK Kelas Jurnalistik, serta beberapa media online nasional lainnya.

Tinggalkan Balasan

Berita Menarik Lainnya