Pewarta : Agus Maulani | Editor : Nurul Ikhsan
Kuninganpos.com – Satuan Lalulintas Kepolisian Resor Kuningan umumnya di seluruh Indonesia mulai hari ini menggelar Operasi Patuh Lodaya selama 14 hari ke depan.
Operasi Patuh Lodaya tahun ini berbeda dengan sebelumnya. Jika tahun sebelumnya operasi selalu berada di satu tempat dan memasang plang, berbeda dengan tahun sekarang, tahun ini Operasi Patuh tidak boleh menitikberatkan menggelar disatu titik demi mengejar target.
Polisi lalulintas pun dilarang menerima uang titip sidang atau damai ditempat dengan istilah 86 maupun tilang disatu tempat saat operasi patuh.
BACA JUGA : Polres Kuningan Gelar Operasi Patuh Lodaya Selama 14 Hari, Dimulai Hari Ini
Kasat Lantas Polres Kuningan AKP Dadang Supriadi mengatakan, Operasi Patuh Lodaya tahun ini petugas dalam melakukan penindakan pelanggaran lalulintas lebih kepada melihat pelanggaran secara kasat mata dan menindak para pelanggar.
“Jadi pada tahun ini polisi tidak boleh melakukan tindakan secara stasioner atau berada di satu tempat dan memasang plang operasi. Ada 8 sasaran pelanggaran yang akan kami tindak selama Operasi Patuh,” ujar AKP Dadang Supriadi.
Dalam operasi patuh Lodaya ada 8 sasaran pelanggaran yang ditindak, lanjut Dadang, diantaranya melanggar marka jalan, melawan arus, menggunakan hp saat mengemudi, tidak menggunakan helm SNI, tidak menggunakan sabuk keselamatan, menggunakan lampu strobo, menerobos lampu merah, berhenti di tempat yang bukan peruntukannya seperti rambu larangan stop dan larangan parkir.
“Petugas lalulintas diterjunkan semua dibantu dengan fungsi-fungsi lain seperti Reskrim, Satresnarkoba, Sabhara dan unsur lainnya. Sesuai dengan operasi patuh dan temanya tertib berlalulintas dan keselamatan bangsa harapan kami masyarakat bisa lebih tertib berlalulintas,” kata AKP Dadang.
Dadang menegaskan, operasi patuh kali ini berfokus pada penegakkan kedisiplinan dan kesadaran masyarakat dalam berlalulintas.
“Tujuan kami melakukan operasi Patuh Lodaya ini diharapakan bisa memberikan perlindungan, pelayanan, dan tidak ingin aset-aset bangsa harus kehilangan nyawa di jalan,” ujarnya.