Pewarta : Agus Maulani | Editor : Nurul Ikhsan
Kuninganpos.com, Cigugur – Bekas lahan penambangan galian batu di Kawasan Cisantana berhasil disulap menjadi arena hijau sebagai tempat wisata yang dikelola Kelompok Masyarakat (Pokmas) Desa Cisantana di Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan.
Direktur Pengembangan Kelembagaan dan Ekonomi Investasi pada Kementerian Desa Nugroho Setijo Negoro mengatakan, kebijakan sudah dibuka untuk BUMDes bisa terlibat dalam pemanfaatan usaha lokasi kawasan perhutanan selama tidak mengganggu aspek kehutanan itu sendiri.
“Aturan disitu sebenarnya peran BUMDes bisa ikut terlibat di dalam pengendaliannya dengan pendekatan sosial, bisa melibatkan Pemdes. Manfaatnya tidak hanya lembaga, tetapi juga masyarakat petani atau masyarakat sekitar kawasan hutan, sangat relevan sekali kalau melibatkan Pemdes dalam mengatasi masalah secara langsung. Saya kira ada pemahaman terhadap regulasi, karena regulasi BUMDes terbaru sehingga dimana-mana berbicara regulasi itu,” ujar Nugroho Setijo Negoro disela menghadiri Hari Lingkungan Hidup di Ecowisata Cisantana Curug Sawer, Minggu (5/6/2022).
Kemudian tentang badan penguatan kelembagaan, lanjut Nugroho, pihaknya memperkenalkan penguatan apa yang diberikan pemerintah kepada BUMDes seperti organisasi, modal, kegiatan usaha sampai dana kelolanya.
“Kalau urusan bisnis sudah ada pihak lain seperti NGO, perguruan tinggi dan perusahaan. Kami harapkan bisa lebih pada usaha mikronya, tetapi yang sifatnya regulasi dan kelembagaan domain kementeriannya harus lebih banyak melakukan koordinasi,” kata Nugroho.
Meskipun bekas tambang galian batu, menurut Nugroho, jika sudah clear and clean. Diharapkan bisa dikelola oleh BUMDes sehingga bisa meningkatkan nilai ekonominya.
“Banyak sekali lahan bekas tambang dikelola oleh BUMDes, contoh yang berhasil seperti di Kalimantan. Ada sebagian lahan bekas tambang itu yang dikelola BUMDes seperinya dapat award dari festival yang diselenggarakan,” ujarnya.
