Kuningan Institute Gelar Diskusi Sejarah, Prihatin Terbatasnya Literasi Sejarah Karena Nihilnya Anggaran Riset

Pewarta : Adam Gumelar | Editor : Nurul Ikhsan

Kuninganpos.com – Momentum Ramadhan menjadi salah satu cara meningkatkan ghiroh diskusi, salah satunya adalah dilakukan oleh Kuningan Institute dengan melakukan kegiatan Kajian Ramadhan.

Tema yang diusung dalam kesempatan ini yaitu Jejak Peradaban di Kaki Ciremai, yang digelar di Gedung Kesenian Raksawacana Kuningan, Minggu (17/4/2022). Hadir dalam diskusi tersebut yakni tokoh penggiat sejarah dan organisasi kepemudaan seperti KNPI, HMI, GMNI, IMK, dan IMM.

Narasumber dalam Kajian Ramadhan ini yakni Ilham Ramdhani, M.IKom sebagai Peneliti Senior Kuningan Institute, Rana Suparman, S.Sos selaku Ketua Paguyuban Pasundan Kuningan, dan Budayawan Drs. Dodo Suwondo, M.Si.

Dodo Suwondo dalam pemantik diskusi menyampaikan terkait peradaban dan kebudayaan di Kabupaten Kuningan yang menurutnya kaya dan luar biasa, dibuktikan dengan peninggalan-peninggalan arkeologisnya.

“Kuningan itu mempunyai akar sejarah dan peradaban yang kuat. Hal ini dapat dilihat dari beberapa peninggalan yang masih ada seperti Situs Purbakala Cipari, Situs Sagarahyang, dan Situs Cibuntu, selain itu juga situs-situs lainnya. Sehingga itu menandakan bahwa Kuningan sejak dulu punya peradaban yang kuat,” papar Abah Dodo sapaan akrabnya.

Selain itu Abah Dodo menambahkan tentang nilai-nilai filosofis dan falsafah leluhur Kuningan.

“Leluhur Kuningan punya nilai falsafah yang seharusnya dapat dilestarikan sampai sekarang. Nilai falsafah tersebut adalah konsep silih asah yang memiliki arti saling mencerdaskan, silih asuh yang memiliki arti saling membimbing, silih asih yang memiliki arti saling menyayangi. Nilai-nilai falsafah tersebut harus disemaikan ke kalangan generasi muda,” kata Abah Dodo

Rana Suparman mengawali pemaparannya terkait nama Kuningan yang sudah ada di dalam salah satu naskah kuno di Indonesia.

“Nama Kuningan sudah terekam dalam naskah kuno Bujangga Manik yang mengatakan bahwa ketika ia melakukan perjalanan dari Pulau Jawa sampai ke Bali, ia sempat singgah terlebih dahulu di salah satu wilayah yang bernama Kuningan, sehingga sejak saat itu nama Kuningan sudah ada. Oleh karena itu saya melihat Kuningan punya sejarah yang panjang,” ujar Rana yang juga merupakan Ketua Paguyuban Pasundan

Ilham Ramdhani menyampaikan terkait harus adanya kajian-kajian riset yang menggali dan mengkaji jejak-jejak peradaban Kuningan.

“Selama ini saya melihat Kuningan sangat minim sekali akan kajian-kajian atau riset-riset yang mengkaji terkait tentang peradaban di Kuningan. Padahal kita tau bahwa tadi disampaikan oleh kedua pemateri bahwa Kuningan itu tua dan punya jejak peradaban yang luar biasa. Sehingga kami berharap Kuningan seharusnya untuk konsen melakukan  bidang kajian dan penelitian khusunya di bidang sejarah dan peninggalan-peninggalan peradaban yang ada,” terang Ilham yang juga Peneliti Senior di Kuningan Institute.

Di akhir acara ada beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan langkah-langkah apa yang harus dilakukan oleh generasi milenial, nilai-nilai Kuningan, dan beberapa respon terkait kajian-kajian sejarah yang selama ini ada di Kuningan.

By Adam Gumelar

Tinggalkan Balasan

Berita Menarik Lainnya