Pewarta : Agus Maulani | Editor : Nurul Ikhsan
Kuninganpos.com – Liga TopSkor Nasional yang akan digelar pada bulan Juni – Juli 2022 tentu menjadi kebanggaan tim dari zona Cirebon. Pasalnya, laga tersebut akan menggunakan lapangan berstandar FIFA di Lapangan ASIOP Training Ground (ATG), kawasan Sentul, Kabupaten Bogor.
Hal itu disampaikan langsung Direktur Liga TopSkor M Yusuf Kurniawan yang akrab disapa Bung Yuke pada Awarding Ceremony Liga TopSkor Zona Cirebon di Pendopo Kantor Bupati Kuningan, Kamis (31/3/2022).
“Di Liga TopSkor Nasional ini pelaksanaannya akan kami bagi dua tahap U-14 dan U-16 kick off 27 Juni – 4 Juli 2022 di lapangan ASIOP Sentul, sedangkan U-18 nya bermain pada tanggal 6 – 11 Juni 2022 tempatnya sama, lapangannya bagus. Jadi buat anak-anak sangat bagus untuk menunjukkan kualitas permainan,” ujar Bung Yuke.
Dijelaskan Yuke, pemilihan lokasi perhelatan Liga TopSkor Nasional di Sentul, Kabupaten Bogor ini mengingat jarak juga tidak terlalu jauh bisa menjangkau Jabodetabek, Cirebon dan Bandung. Kalau yang lewat udara itu dari Palu, Papua dan Batam. Mereka start lebih strategis di Jakarta.
“Ini kesempatan pengalaman untuk anak-anak Kuningan dan sekitarnya dapat atmosfer pertandingan di nasional. Ada 10 tim nanti dibagi dua grup 5 kiri dan kanan, mereka bermain secara kompetisi kemudian grand final,” kata Yuke.
Yuke berharap dari U-13, U-15 dan U-17 musim berikutnya main lagi, dan U-17 diharapkan bisa menjadi jenjang yang lebih tinggi lagi seperti Liga 3, elite pro akademi. Tentu kalau di Jakarta itu banyak talent – talentnya yang datang untuk melihat.
“Disitu pemain bisa menunjukkan skill dan kualitas bermain, karena mereka dipantau oleh sekolah sepakbola elite yang ada di Jakarta seperti Persija, Persikabo, Dewa United, Rans Cilegon. Sebab tim tersebut perlu pemain muda karena mereka wajib menggelar elite pro akademi klub,” jelas Yuke.
Yuke menegaskan, ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Karena Liga TopSkor Nasional ini momentum untuk U-17, tentu banyak sekali pemain muda jebolan Liga TopSkor sebelumnya.
“Kalau kita merunut dari sejarah Liga TopSkor 2011 yang masuk Timnas Indonesia saja udah puluhan setiap tahunnya. Tahun belakangan ini sejak elite pro akademi 2019 sampai sekarang udah gak terhitung, banyak sekali karena memang mereka menyebar,” ujarnya.
Persebaran Liga TopSkor, disebutkan Yuke, ada di Jabodetabek, Bandung, dan Madiun. Misalnya Persib Bandung mereka lihatnya di Bandung, Persebaya mereka lihatnya di Madiun. Jadi banyak sekali.
“Di Timnas asuhan Shin Tae Young ini ada jebolah Liga TopSkor termasuk Kakang, Ronaldo Kwateh. Kalau dihitung sendiri banyak sekali, kami selalu mencetak pemain muda makanya Liga TopSkor menjadi kans di kancah sepakbola Indonesia,” katanya.