Pewarta : Jamaludin Al Afghani | Editor : Nurul Ikhsan
Kuninganpos.com – Fasilitator dan staf senior Pemberdayaan Masyarakat Desa dari program Patriot Desa Jawa Barat yang digagas Gubernur Ridwan Kamil membuka kran kolaborasi.
Mengawali tugas tahun 2022, beberapa lembaga hadir mengikuti rapat koordinasi bulanan Patriot Desa untuk penempatan di Kabupaten Kuningan. Lembaga peserta yang hadir antara lain Kuningan Institute, Kajian dan Konsultasi Bisnis (K2B), dan Forum TBM Kabupaten Kuningan, serta Tenaga Ahli P3MD Kementerian Desa PDTT. Rakor digelar di Sekretariat Pengurus Daerah Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Kabupaten Kuningan, Kamis (3/2/2022).
BACA JUGA : Diancam Dicoret, Ada Penerima BPNT Dipaksa Belanja di e-Warong
Kegitan rakor sebagai bentuk monitoring evaluasi (monev) program sebulan sebelumnya yang sudah berjalan. Rakor juga sebagai wahana konsolidasi antar stakholder pembangunan desa yang diprogramkan oleh pemerintah maupun non pemerintah.
Rakor yang dibuka oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Kuningan tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari Setditjen Kebudayaan Kang Zulkarnaen yang asli pituin Kuningan, yang sejak lama menjadi teman diskusi fasilitator lapangan Patriot Desa.
BACA JUGA : Penyaluran BPNT Dibagi 4 Tahap
Di tahun 2022 ini penempatan lokasi tugas Patriot Desa di Kabupaten Kuningan berjumlah 11 desa, yang masing-masing ditempati oleh 11 fasilitator lapangan. 11 desa tersebut antara lain Desa Cisantana, Desa Koreak, Desa Bunigrulis, Desa Caracas, Desa Setianegara, Desa Bandorasa Kulon, Desa Kutakembaran, Desa Sukamulya, Desa Citiusari, Desa Garawangi, dan Desa Lengkong.
“Kami ditugaskan untuk menjadi mitra desa dalam membangun kemandirian desa. Bersama-sama menaikan indeks ketahanan lingkungan, sosial, dan ekonomi,” jelas Jaenudin, S.Hut selaku SPMD Kabupaten Kuningan.
BACA JUGA : Wasekjen PB PGRI: Indonesia Darurat Kekurangan Guru
Dikatakan Jaenudin, dalam pelaksanaannya, selain advokasi masyarakat desa agar mandiri, Patriot desa juga diamanahi tugas sebagai integrator, komunikator, dan akselerator di semua segmen kehidupan masyarakat desa.
”Tentunya dengan dukungan dari berbagai pihak terkait, saat ini kami sedang mengumpulkan data di lapangan, baik data potensi dan masalah yang ada di desa. Kami berharap hasil advokasi data di lapangan nanti menjadi bahan referensi dalam membangun desa, khususnya di 11 lokasi tugas penempatan patriot desa di Kabupaten Kuningan,” ujarnya.
Data yang diperoleh nanti, terang Jaenudin, sebagai bahan rumusan kebijakan baik mikro maupun makro di desa dapat tepat guna dan berkelanjutan.
”Ke depan kami berencana membuka koordinasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak di Kabupaten Kuningan dalam rangka mencari solusi pengembangan potensi dan masalah yang ada di desa. Kami berharap dukungan berbagai pihak. Semoga dengan kolaborasi desa dapat betul-betul menjadi mandiri,” pungkasnya.