Pewarta : Agus Maulani | Editor : Nurul Ikhsan
Kuninganpos.com – Terbentuknya holding ultra mikro PT Pegadaian dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) memungkinkan terjadinya integrasi silang atau crowsing nasabah.
Tabungan emas ini menjadi pilot project oleh Pegadaian dengan memasarkan program tersebut kepada para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Pegadaian menawarkan program tabungan investasi emas kepada pelaku UMKM mulai Rp 10 ribu.
Kepala Cabang Bisnis Mikro Pegadaian wilayah Sumedang Kantor Area Tasikmalaya Firman Warliman mengatakan, pelaku UMKM itu fokusnya lebih kepada bagaimana mencari modal yang murah dan bisa mengembangkan usaha.
“Tetapi ketika mereka sudah mendapatkan modal, kami ketahui mereka membelanjakan modal itu untuk keperluan usaha sehingga terlupakan sisi investasinya,” ujar Firman Warliman.
Dikatakan Firman, karena dalam operasional UMKM itu laba usaha dibagi-bagi ada yang buat perputaran modal dan buat cadangan kasnya.
“Sehingga kami hadir pada pelaku UMKM karena ada program investasi emas baik secara cicil emas baik batangan, logam mulia ataupun melalui tabungan emas,” kata Firman.
Firman menjelaskan, tabungan emas ini lebih cocok untuk pelaku UMKM karena tidak memerlukan biaya yang besar untuk investasinya karena mulai dengan Rp 10 ribu pelaku usaha mikro ini bisa investasi emas dengan tabungan emas.
“Kami mengakui untuk UMKM di masa Pandemi ini memang sangat memberatkan dampaknya sangat terasa. Tetapi ada beberapa UMKM di masa Pandemi malah bisa survive apakah karena mereka melakukan repackaging produknya atau melalui saluran pemasaran lainnya seperti door to door dan online,” terangnya.
Disinilah pentingnya Pegadaian hadir ditengah masa Pandemi pada pelaku UMKM, karena dampak seperti ini bisa diatasi bilamana pelaku usaha mikro bisa berinvestasi emas.