Oleh : Yusup Dandi Asih
Ketua DPD KNPI Kuningan
Arteria Dahlan sebagai salah satu anggota DPR RI yang ditugaskan di Komisi III seharusnya lebih bijak menggunakan diksi dan prosa dalam menyampaikan kritikannya.
Indonesia sebagai negara kepulauan hari ini telah tercatat mempunyai 17.000 pulau yang telah terdaftar di UNESCO, memakai 718 bahasa dan terdiri dari 1340 suku.
Keberagaman suku, bahasa, dan agama adalah salah satu yang membuat Indonesia menjadi kuat dan hebat di mata dunia. Itu pun skaligus menjadi titik lemah kita apabila primordialisme dan chauvimisme-nya mulai kembali di munculkan serta mendominasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kita ingat, tidak ada satu suku bangsa pun yang tidak mempunyai pepatah untuk saling menghargai satu sama lain, oleh karena itu saya menyayangkan ketika ada salah satu publik figur yang secara ambiguitas harfiah pernyataanya berhasil menyakiti salah satu suku dan bahasa.
Arteria Dahlan sebagai salah satu anggota DPR RI yang ditugaskan di Komisi III seharusnya lebih bijak menggunakan diksi dan prosa dalam menyampaikan kritikannya. Hari ini pernyataan yang dia lontarkan berhasil membuat kegaduhan, yang saya rasa tidak perlu terjadi ditengah bangsa yang sedang dilanda kesedihan akibat pandemi. Seyogyanya kita lebih mengedepankan persatuan untuk bisa bangkit dari krisis yang sedang kita hadapi.
Rasa saling menghargai dan permohonan maaf saya kira tidak akan mengurangi kehomatan Arteria Dahlan, apalagi sampai mengurangi gaji dan tunjangan yang dia dapatkan. Oleh karena itu saya menuntut Arteria Dahlan untuk segera meminta maaf secara terbuka kepada kami suku sunda khususnya dan kepada bangsa ini, karena pernyataannya saya anggap bisa menjadi salah satu pemicu retaknya kebhinekaan yang sudah tersulam indah dalam bingkai NKRI.
Mari dewasa dalam bertindak dan berbahasa, kekayaan bangsa ini sejatinya adalah kearifan berbudaya, berfikir dan berprilaku.