Dukung Rintisan Kampung Inggris, Dorong Orangtua Ikutsertakan Anak Belajar Bahasa Asing

Pewarta : Nurul Ikhsan | Editor : Jamaludin Al Afghani

Kuninganpos.com, Maleber – Praktisi hukum dari Kantor Firma Hukum Mulyadi & Partners, Yadi Mulyadi mendukung beroperasinya Rintisan Kampung Inggris (RKI) di Desa Galaherang, Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan.

Kang Yadi, panggilan akrab kelahiran Kuningan ini mengatakan, anak-anak harus mendapat pendidikan yang cukup. Tidak hanya menempuh pendidikan di sekolah formal, namun anak-anak juga bisa diikutkan belajar di pendidikan non formal, seperti belajar mengaji atau kursus mata pelajaran tertentu. Keberadaan Rintisan Kampung Inggris di Desa Galaherang sendiri menurutnya salah satu alternatif bagi orang tua bisa mengikutsertakan anaknya belajar bahasa Inggris.

Suasana pembelajaran di kelas alam Rintisan Kampung Inggris di Desa Galaherang. FOTO: Kuninganpos/N. Ikhsan

Menurut Kang Yadi, anak-anak berhak dan harus mendapat pendidikan yang cukup. Hal tersebut sesuai amanat Undang-Undang Dasar 1945, BAB XIII, Pasal 31 ayat (1) yang menyatakan bahwa Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran.

Dijelaskan Kang Yadi, pendidikan merupakan salah satu hak asasi yang mendasar bagi semua manusia. Pendidikan sangatlah penting karena dapat mengubah kehidupan seseorang dengan memberikannya kesempatan yang sama untuk mengangkat diri serta keluar dari kemiskinan.

Siswa antusias belajar bahasa Inggris di Rintisan Kampung Inggris di Desa Galaherang. FOTO: Kuninganpos/N. Ikhsan

“Orang tua harus memenuhi anaknya mendapat pendidikan yang cukup untuk bekal bagi anak mewujudkan cita-citanya nanti. Apalagi saat ini dan kedepan dunia kerja membutuhkan SDM yang cerdas, kritis, kreatif dan menguasai bahasa. Penting bagi anak-anak mendapat tambahan pembelajaran di luar pendidikan formalnya, seperti belajar bahasa Inggris di Rintisan Kampung Inggris di Desa Galaherang, yang menurut saya anak-anak kita jadi bisa bahasa Inggris yang memang wajib dikuasai,” ujar Kang Yadi.

Diikutsertakan anak-anak belajar di RKI, terang Kang Yadi, juga bisa mengurangi anak-anak melakukan kegiatan yang kurang produktif seperti bermain game di handphone, serta kurang bersosialisasi dengan teman dan lingkungannya.

“Fenomena anak-anak banyak menghabiskan waktu dengan bermain game dan kurangnya bersosialisasi dengan teman dan lingkungannya tentu jadi keprihatinan dan perhatian kita dan orang tua. Saya mendorong orang tua agar mengarahkan anak-anaknya ke kegiatan yang lebih produktif tanpa menghilangkan dunia anak yaitu bermain, karena belajar bahasa Inggris di RKI anak-anak bisa sambil bermain dan bersosialisasi,” pungkasnya.

By Nurul Ikhsan

Kang Ikhsan, biasa kolega pria kelahiran Kuningan ini dipanggil. Masa remajanya dihabiskan di Kota Cirebon saat ia menempuh pendidikan SMA di kota udang. Sekolah SD dan SMP diselesaikan di Kuningan. Saat SMA, pria humoris dan bageur ini sudah menyukai dunia tulis menulis. Di sekolahnya Kang Ikhsan aktif dalam club menulis dan mengelola majalah dinding (mading). Kecintaan dengan dunia Jurnalistik ia lanjutkan saat kuliah di Jakarta dengan aktif di pers kampus sebagai pemimpin redaksi tabloid kampus pada tahun 1997. Ia juga mendirikan Lembaga Pers Mahasiswa dan Radio Kampus (LEMAPKA) yang anggotanya adalah Organisasi Pers Kampus se Jabodetabek. Pendirian LEMAPKA menurutnya sebagai organ perjuangan untuk mendukung gerakan mahasiswa saat menumbangkan rezim orde baru, hingga kejatuhannya Presiden Suharto. Ia juga aktif di organ gerakan mahasiswa yang tergabung di Forum Komunikasi Senat Mahasiswa se DKI Jakarta (FKMSJ). Beberapa kali mendapat penugasan sebagai jenderal lapangan (Jenlap) memimpin ribuan mahasiswa dari berbagai kampus turun ke jalan menyuarakan gerakan reformasi hingga menduduki Gedung DPR RI. Tak jarang ia menjadi buruan intel dan berurusan dengan Intelpam Polda Metro Jaya karena seringnya memimpin gerakan aksi demonstrasi mahasiswa secara besar-besaran. Sejak masih mahasiswa, Kang Ikhsan bekerja di beberapa media cetak nasional. Selepas menyelesaikan kuliah, Kang Ikhsan masih bekerja aktif di beberapa media nasional koran, majalah dan radio di Jakarta. 20 tahun ia masih mencintai dan aktif menekuni profesi jurnalisnya hingga saat ini memimpin redakasi di Kantor Berita Kuningan (KBK) yang menaungi Kuninganpos.com, Kuninganhits.com, Fajarkuningan.com, Kuningantoday.com, dan KBK Kelas Jurnalistik, serta beberapa media online nasional lainnya.

Tinggalkan Balasan

Berita Menarik Lainnya