Pewarta : Jamaludin Al Afghani | Editor : Nurul Ikhsan
Kuninganpos.com, Indramayu – Memakai busana Gadis Ngarot dalam Anugerah Kebudayaan yang diselenggarakan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, penampilan Bupati Indramayu Nina Agustina Da’i Bachtiar di hadapan empat juri Anugerah Kebudayaan PWI 2022 dinilai sangat istimewa. Penampilan orang nomor satu Indramayu itu tidak hanya memukau para dewan juri, tapi pemikirannya terhadap Kabupaten Indramayu sangat luar biasa.
Bupati Nina Agustina begitu lugas menyampaikan materinya. Hanya membutuhkan waktu 10 menit, benang merah dari pemikirannya mulai terlihat dan mengerucut pada dua isu, yakni isu korupsi dan Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Penyajian Bupati Nina Agustina di hadapan dewan juri rupanya disimak juga oleh Ketua PWI Pusat, Atal Depari. Atal terkesan dengan konsep Nina dalam mencegah korupsi dan solusi penanganan PMI di Kabupaten Indramayu.
“Materi yang disampaikan Ibu Nina luar biasa. Harus dikasih nilai 10,” ujar Atal melalui video zoom meeting.
Seperti diketahui, Bupati Indramayu Nina Agustina Da’i Bachtiar mempresentasikan pemikiran dan konsepnya di depan dewan juri Anugerah Kebudayaan PWI Pusat 2022, di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Kamis (16/12/21).
Bupati Nina Agustina mengusung konsep Mangga sebagai salah satu bagian terpenting dari perilaku sosial, budaya, dan ekonomi (sosbudek) masyarakatnya. Kedua program tersebut memiliki korelasi penting dalam pengembangan UMKM dan pencegahan perdagangan orang yang selama ini menyasar para Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Indramayu. Sebelum memulai presentasi, ditayangkan Film Ngarot. Film itu disaksikan dewan juri yakni Yusuf Susilo Hartono, Ninok Leksono, dan Nungki Kusumasatu, juga Agus Dermawan T.