Pewarta : Nurul Ikhsan | Editor : Dodo Murtadlo
Kuninganpos.com, Maleber – Rintisan Kampung Inggris (RKI) di Desa Galaherang, Kecamatan Maleber akan kembali aktif melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM). Sebelumnya KBM di RKI sempat terhenti karena imbas penerapan PPKM di wilayah Kabupaten Kuningan. Berbagai persiapan jelang aktifnya KBM tengah disiapkan oleh pengurus RKI.
“Alhamdulilah KBM di RKI akan kembali aktif. Sesuai jadwal, KBM akan dilaksanakan 5 Desember. RKI sempat terhenti karena imbas penerapan PPKM, tentunya kami tunduk anjuran pemerintah untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Siswa di RKI juga antusias KBM diaktifkan lagi,” ujar Project Manager dan Pendiri RKI, Jamaludin Al Afghani kepada Kuninganpos.

Dijelaskan Gani, tim fasilitator RKI saat ini tengah mendata siswa, dan mensosialisasikan RKI ke sejumlah sekolah, antara lain sekolah TK, SD, SMP/MTs dan SMU. Sosialisasi dimaksud yaitu untuk mengajak siswa di sekolah formal bisa ikut belajar Bahasa Inggris di RKI tanpa dipungut bayaran.
“Awal berdiri tahun 2020, RKI memiliki jumlah siswa didik lebih dari 200 peserta. Mereka adalah siswa TK, SD, SMP dan SMU. Kami mendata kembali siswa lama, dan mendata siswa baru. Peserta didik di RKI tidak dikenakan biaya atau gratis,” ujar Gani yang juga mahasiswa Pascasarjana Universitas Kuningan ini.

Berdirinya RKI, terang Gani, sebagai bentuk keprihatinan banyaknya siswa sekolah yang tidak menguasai bahkan tidak menyukai pelajaran Bahasa Inggris. Tidak hanya itu, ungkap Gani, generasi muda saat ini tidak memahami pentingnya memiliki pengetahuan di bidang lingkungan hidup. Gani mencontohkan, rendahnya generasi muda dalam menjaga dan melestarikan lingkungan hidup. Bahkan menurutnya sangat jarang generasi muda mau menanam pohon, atau membuang sampah pada tempatnya.

“Ini murni bentuk pengabdian kami di bidang pendidikan dan sosial lingkungan hidup. Kami ingin siswa memiliki kemampuan berbahasa, khususnya bahasa Inggris. Tak hanya belajar bahasa Inggris, di RKI siswa juga akan diberikan pendidikan lingkungan hidup. Kedua materi ini bagi kami sangat penting untuk membekali generasi muda presisi dikedua disiplin ilmu. Kami berharap nantinya mereka cakap berbahasa Inggris, juga memahami dan mengaktualisasikan dalam menjaga dan melestarikan alam. Pendidikan di RKI menjadi triger agar generasi muda peka, kritis dan percaya diri dengan kemampuan bahasa Inggris yang kelak bisa diterapkan di setiap jenjang pendidikan formal dan di dunia kerja nanti,” pungkas Gani.
Dalam menjalankan KBM, RKI telah menyusun silabus pembelajaran pendidikan Bahasa Inggris dan pendidikan Lingkungan Hidup. Saat ini RKI didukung oleh 12 orang pengajar (tutor) dan 8 orang fasilitator. Khusus KBM pendidikan lingkungan hidup, RKI bekerjasama dengan Synergreen Indonesia, yaitu sebuah organisasi nirlaba yang fokus memprogramkan pendidikan, literasi, dan gerakan lingkungan hidup.