Cerita Dari Tugu Ikan: Terima Kasih Sudah Berjuang

Pewarta : Nurul Ikhsan | Editor : Jamaludin Al Afghani

Kuninganpos.com – Cuaca sore tadi nampak mendung di hampir semua wilayah di Kabupaten Kuningan. Langit terlihat gelap tertutup awan tebal, seolah ingin segera menumpahkan air hujan. Bahkan dibeberapa wilayah hujan sudah turun merata sejak dari siang. Terlihat beberapa pengendara berhenti di pinggir jalan untuk memakai jas hujan.

Disekitar tugu ikan di Desa Sampora, Kecamatan Cilimus, terlihat berkumpul serombongan pendukung militan laskar Kuda Ciremai, julukan untuk skuad Pesik Kuningan. Kehadiran mereka cukup menarik perhatian pengendara yang melewati tugu ikan. Tampak masing-masing komunitas fans Pesik Kuningan membentangkan spanduk untuk menyambut kepulangan rombongan Pesik U-17.

Suasana di tugu ikan sebelum tiba rombongan Pesik U-17 dan official. FOTO: Kuninganpos/Adam Gumelar

BACA JUGA : Disambut Supporter, Skuad Muda Pesik U-17 Tiba di Kuningan

Jurnalis Kuninganpos dari Kantor Berita Kuningan (KBK), Adam Gumelar ikut bergabung dengan beberapa komunitas pendukung Pesik Kuningan yang sudah lebih dari dua jam menunggu kedatangan rombongan Pesik U-17 tiba di Kuningan.

Terihat dua orang membentangkan satu spanduk bewarna putih yang bertuliskan: Terima Kasih Sudah Berjuang. Tulisan dalam spanduk tersebut seolah menggambarkan kecintaan mereka kepada tim sepakbola kebanggaan masyarakat Kabupaten Kuningan, Pesik Kuningan, walau suasana kebatinan mereka memendam kekecewaan karena tim jagoannya harus tersingkir dari kompetisi Soeratin.

BACA JUGA : Target Empat Besar Pesik Kuningan U-17 Kandas

Terlihat juga sebagian dari mereka melihatkan wajah murung setelah mendengar kekalahan tim kebanggaannya Pesik U-17 yang harus pulang karena terhempas dari babak 16 besar setelah dikalahkan Persipor Purwakarta dengan skor 2-0, Kamis (18/11/2021) di Stadion Mini Cijengkol Setu, Tambun, Kabupaten Bekasi, tadi pagi.

Bendera berlogo Pesik Kuningan dibentangkan oleh pendukung setia laskar Kuda Ciremai di tugu ikan, Cilimus. FOTO: Kuninganpos/Adam Gumelar

Sesekali Adam Gumelar berkomunikasi dengan sesama Jurnalis Kuninganpos, Agus Maulani yang ikut serta dalam rombongan guna meminta update lokasi perjalanan yang mengarah ke Kuningan. Agus Maulani yang bertugas di desk olahraga ditugaskan redaksi Kantor Berita Kuningan untuk meliput sepanjang Pesik U-17 berlaga di kompetisi Soeratin Piala H. Umuh Muchtar di Kabupaten Bekasi.

Adam pun berbagi informasi ke pendukung Pesik yang hadir untuk update lokasi perjalanan rombongan yang menggunakan bus VIP yang disediakan khusus oleh Pemkab Kuningan. Bus berplat merah ukuran ¾ tersebut sudah dipakai sejak keberangkatan, dipakai selama di Bekasi, hingga membawa kepulangan pemain Pesik U-17 kembali hari ini ke Kuningan.

“Menurut saya meskipun tidak lolos, namun daya juang anak-anak muda (Pesik-17) sangat diapresiasi. Bahkan mereka berjuang sampai ada yang sakit. Kami sangat mengapresiasi,” tutur Ilham Fathur Rahman, pengurus komunitas pendukung Pesik Kuningan dari Horse City Troopers saat ditemui Adam Gumelar dari Kuninganpos di tugu ikan.

Ilham juga menyampaikan kekecewaannya atas kekalahan Pesik U-17. Namun ia juga memberikan alasan dengan menyoroti singkatnya waktu persiapan proses seleksi pemain.

“Kecewa. Cuma kita lihat dari komposisi pemain dulu. Nah, seperti dari sisi pemain, istilahnya dari proses waktu seleksi yang sangat singkat, jadi tidak ada persiapan yang cukup dari beberapa bulan sebelumnya,” ungkap Ilham.

Ia juga berharap bangkitnya kembali Pesik Kuningan akan membawa perubahan bagi kemajuan sepakbola di Kabupaten Kuningan. Keikutsertaan Pesik senior di Liga 3 tahun ini, menurut Ilham manjadi hiburan tersendiri bagi pecinta sepakbola.

“Sangat bagus, karena Pesik lah yang ditunggu-tunggu oleh sepakbola lokal Kuningan. Di Kuningan tidak ada hiburan satupun, jadi Pesik satu-satunya akan berlaga di Liga 3 juga kan, nah itu istilahnya jadi hiburan bagi warga Kuningan,” pungkas Ilham.

Pendukung setia Pesik Kuningan antusias menyambut kepulangan skuad muda Pesik U-17. FOTO: Kuninganpos/Adam Gumelar

Sekitar pukul 17.00 WIB yang ditunggu pun tiba. Bus yang membawa rombongan pemain Pesik U-17 berhenti di dekat tugu ikan. Seluruh pendukung yang hadir berhamburan menyambut kedatangan pemain yang turun dari bus. Di tengah gerimis hujan, mereka satu persatu menyalami pemain, bahkan saling berpelukan sebagai bentuk kecintaan untuk pemain Pesik U-17 yang sudah berjuang membawa nama Kabupaten Kuningan di kancah kompetisi bergengsi tingkat nasional, Soeratin. Mereka saling berswafoto dengan pemain yang terlihat gembira mendapat sambutan dan dukungan.

Pemain Pesik U-17 berhenti di dekat tugu ikan menyapa pendukungnya. FOTO: Kuninganpos/Adam Gumelar

Tidak sampai 20 menit menyapa pendukung di tugu ikan, rombongan kembali melanjutkan perjalanan menuju Stadion Mashud Wisnusaputra di Kuningan kota. Seolah belum puas, rombongan holigan setia Pesik Kuningan dengan menggunakan puluhan kendaraan roda dua ikut serta mengawal perjalanan bus. Saat sampai di Jalaksana hujan pun turun cukup deras, namun tidak mampu menghentikan semangat mereka tetap mengawal bus agar lancar hingga tiba di Stadion Mashud Wisnusaputra sekitar pukul 18.00 WIB.

By Nurul Ikhsan

Kang Ikhsan, biasa kolega pria kelahiran Kuningan ini dipanggil. Masa remajanya dihabiskan di Kota Cirebon saat ia menempuh pendidikan SMA di kota udang. Sekolah SD dan SMP diselesaikan di Kuningan. Saat SMA, pria humoris dan bageur ini sudah menyukai dunia tulis menulis. Di sekolahnya Kang Ikhsan aktif dalam club menulis dan mengelola majalah dinding (mading). Kecintaan dengan dunia Jurnalistik ia lanjutkan saat kuliah di Jakarta dengan aktif di pers kampus sebagai pemimpin redaksi tabloid kampus pada tahun 1997. Ia juga mendirikan Lembaga Pers Mahasiswa dan Radio Kampus (LEMAPKA) yang anggotanya adalah Organisasi Pers Kampus se Jabodetabek. Pendirian LEMAPKA menurutnya sebagai organ perjuangan untuk mendukung gerakan mahasiswa saat menumbangkan rezim orde baru, hingga kejatuhannya Presiden Suharto. Ia juga aktif di organ gerakan mahasiswa yang tergabung di Forum Komunikasi Senat Mahasiswa se DKI Jakarta (FKMSJ). Beberapa kali mendapat penugasan sebagai jenderal lapangan (Jenlap) memimpin ribuan mahasiswa dari berbagai kampus turun ke jalan menyuarakan gerakan reformasi hingga menduduki Gedung DPR RI. Tak jarang ia menjadi buruan intel dan berurusan dengan Intelpam Polda Metro Jaya karena seringnya memimpin gerakan aksi demonstrasi mahasiswa secara besar-besaran. Sejak masih mahasiswa, Kang Ikhsan bekerja di beberapa media cetak nasional. Selepas menyelesaikan kuliah, Kang Ikhsan masih bekerja aktif di beberapa media nasional koran, majalah dan radio di Jakarta. 20 tahun ia masih mencintai dan aktif menekuni profesi jurnalisnya hingga saat ini memimpin redakasi di Kantor Berita Kuningan (KBK) yang menaungi Kuninganpos.com, Kuninganhits.com, Fajarkuningan.com, Kuningantoday.com, dan KBK Kelas Jurnalistik, serta beberapa media online nasional lainnya.

Tinggalkan Balasan

Berita Menarik Lainnya