Pewarta : Adam Gumelar | Editor : Nurul Ikhsan
Kuninganpos.com, Cilimus – Bangsa Indonesia serentak memperingati Hari Pahlawan yang diperingati setiap 10 November. Selain upacara, beberapa kegiatan digelar oleh berbagai entitas masyarakat sebagai wujud penghayatan dan pengamalan nilai-nilai perjuangan yang dikobarkan para pahlawan terdahulu dalam merebut kemerdekaan Republik Indonesia dari penjajahan kolonial.
Hal yang sama dilakukan oleh Yayasan Jiwa Merah Putih bersama gabungan organisasi kemasyarakatan di Kabupaten Kuningan dengan menggelar upacara dan beberapa rangkaian kegiatan, antara lain membagikan bendera merah putih kepada masyarakat, Rabu (10/11/2021), di halaman Gedung Sejarah Perjanjian Linggarjati, Cilimus. Yayasan Jiwa Merah Putih juga menggandeng komunitas Sadulur Salembur Kuningan (SSK) yang dilibatkan membantu dalam kepanitiaan.
Acara yang mengangkat tema Satu Juta Satu Merah Putih tersebut dihadiri langsung Bupati Kuningan, Acep Purnama. Bupati Acep secara khusus datang untuk memberi dukungan dan motivasi kepada peserta yang hadir. Bupati juga antusias dengan kegiatan tersebut.
“Alhamdulillah saya haturkan selamat kepada seluruh jajaran komunitas sebagai sesama anak negeri yang hari ini memaknai hari pahlawan dengan gelar membagikan bendera merah putih, dimana waktu dulu sampai sekarang merah putih adalah sebuah simbol bahwa kita ada bahwa kita Indonesia, sebagai bangsa, bahwa kita Bhineka Tunggal Ika, bahwa kita NKRI. Jadi yang dulu semangati oleh para pahlawan dengan merebut dengan pengorbanan yang luar biasa, bukan saja air mata keringat, namun juga dengan jiwa raga, maka sekarang saatnya kita selaku pewaris berkewajiban mempertahankan makna merah putih,” tutur Acep.
Setiap tahunnya, Yayasan Jiwa Merah Putih yang digagas dan didirikan oleh seorang tokoh aktivis sosial dan lingkungan hidup, Hana Nining Kurniasih, rutin memperingati Hari Pahlawan yang diisi dengan berbagai kegiatan.
Dikatakan Hana Naning, dirinya mengaku sangat concern dengan isu-isu kebangsaan, yang menurutnya kondisi persatuan bangsa saat ini terus terdegradasi karena kuatnya pengkotakan pandangan politik, dan pandangan ideologi lain, yang menurut Hana Naning seharusnya dikuatkan untuk membangun kesatuan bangsa, bukan bahkan sebaliknya sesama antar anak bangsa semakin dibenturkan dengan kondisi pragmatis yang justru bisa melunturkan jiwa dan semangat kebangsaan. Ditegaskan Hana, pentingnya warga memaknai bendera merah putih sebagai simbol dan alat mempersatukann bangsa.
Ia juga menyoroti kurangnya masyarakat memaknai arti penting dari bendera merah putih yang menurutnya bendera merah putih harus terus dikibarkan sebagai simbol menguatkan semangat kebangsaan dalam jiwa rakyat Indonesia. Harapan Hana Naning, ia ingin mendistribusikan bendera ke pelosok negeri.
“Jadi saya ingin memerah putihkan seluruh Indonesia, makanya saya ingin bagi-bagi merah putih cukup banyak. Intinya saya ingin semua Indonesia merah dan putih. Saya bisa memberikan Bendera-bendera keluar kota biar semua daerah kebagian, jangan hanya di daerah Kuningan,” kata Hana.
Hana juga terenyuh dengan kecilnya perhatian masyarakat yang membiarkan bendera hingga robek dan tidak layak dipasang untuk dikibarkan.
“Sebenarnya ini baru, karena taun taun sebelumnya kita memasang di gedung perjanjian Linggarjati ini penuh, kaya lautan merah putih karna waktu kemaren satu juta satu itu saya terenyuh, ketika melihat banyak bendera banyak robek di masyarakat, ketika setiap 17 Agustus banyak (bendera) yang harus diperbaiki, saya harus ganti, suatu saat saya harus ganti. Melihat bendera hancur, saya sedih. Sakit hati. Saya sangat sakit. Tapi kenapa gak ada yang peduli,” pungkasnya.