Pewarta : Nurul Ikhsan | Editor : Jamaludin Al Afghani
Kuninganpos.com – Paguyuban wadah berkumpulnya warga perantauan dari Desa Garahaji, Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan yang terhimpun dalam organisasi Perkumpulan Garahaji Ngariung Bersatu (PGNB) baru saja merayakan hari jadinya ke 4 tahun, Minggu (7/11/2021).
Puncak acara perayaan ulang tahun PGNB yang mendapat apresiasi dari warga yang hadir tersebut diisi dengan berbagai kegiatan, antara lain pertunjukkan seni tradisioal rudat, pencak silat, dan menampilkan ragam kuliner tradisional seperti menyajikan berbagai jenis olahan kue dan nasi tumpeng.

PGNB didirikan pada 5 November 2017, dengan tujuan sebagai wadah silaturahmi dan bersatunya warga Desa Garahaji yang berada di daerah perantauan khususnya di wilayah Jabodetabek dan dibeberapa wilayah lainnya. PGNB saat ini di pimpin oleh salah satu tokoh warga Desa Garahaji, Bapak Edo Warda.
“Tujuan didirikannya PGNB adalah untuk mempererat tali silaturahmi sesama warga Desa Garahaji yang ada di perantauan khususnya di Jabodetabek. Selain itu, kami juga mengadakan baksos dan juga bansos untuk warga Desa Garahaji yang kurang mampu ataupun yang sedang terkena musibah,” tutur Eris Rismanto yang akrab dipanggil Ibonk, salah satu warga dan generasi muda Desa Garahaji yang mendukung PGNB saat diwawancara Kuninganpos.com dari Kantor Berita Kuningan, Minggu (7/11/2021).

Dijelaskan Ibonk, PGNB didirikan di Jakarta oleh seluruh elemen warga Desa Garahaji yang ada di Jabodetabek. “Alhamdulillah PGNB sudah terdaftar di kecamatan bahkan di kabupaten,” ungkapnya.
Dikatakan Ibonk, sampai dengan saat ini masyarakat di Desa Garahaji sangat terbantu dan merasa senang dengan adanya PGNB. “Karena bisa dibilang PGNB adalah donatur utama untuk setiap kegiatan warga Desa Garahaji,” terang Ibonk yang juga aktif sebagai pengurus Andesgar Jabodetabek.
Ditambahkan Ibonk, program PGNB lebih mengacu kepada mempersatukan kekompakan warga melalui kegiatan baksos dan bansos. PGNB juga secara rutin menggelar kopi darat (kopdar) yang rutin diadakan setiap satu bulan sekali.
Selain menggelar arisan bulanan, dijelaskan Ibonk, sejauh ini program yang sudah dijalankan PGNB antara lain memberi santunan kepada warga yang terkena musibah atau kehilangan anggota keluarga. PGNB juga mendorong mengaktifkan kembali kegiatan Irmas Desa Garahaji untuk kembali mengajar mengaji anak-anak. Selain itu PGNB juga secara serius menghidupkan kembali seni tradisional yang sudah lama vakum.

“PGNB mengadakan arisan rutin, pengumpulan dana kas dari seluruh anggota, dan program yang sekarang yang sedang dijalankan adalah menghidupkan kembali tradisi-tradisi dan seni budaya di Desa Garahaji yang sudah lama vakum, seperti rudat, pencak silat, dan tradisi yang sudah ada lainnya,” pungkas Ibonk.