Pesta Gol Tanpa Balas, Pesik U-17 Cukur Al Jabbar FC 7-0

Pewarta : Nurul Ikhsan | Editor : Jamaludin Al Afghani

Kuninganpos.com – Skuad Pesik U-17 kembali menunjukkan performa terbaik di laga uji tanding ketiga kontra Al Jabbar U-17 yang bermarkas di Ciledug, Cirebon dengan mencetak 7 gol tanpa balas. Uji tanding di gelar di Stadion Mashud Wisnusaputra, Minggu (24/10/2021).

Laga uji tanding tersebut dilaksanakan dalam dua kali pertandingan. Di laga pertama, Pesik U-17 berhasil menciptakan 4 gol, dan di laga kedua berhasil memetik kemenangan 3 gol.

Sejak peluit pertama dibunyikan di laga pertama, kedua tim bermain terbuka dan saling menyerang. Namun tim Pesik lebih banyak mendominasi pertandingan. Tim asuhan pelatih kepala Satria Nurzaman menerapkan pola permainan menyerang, dengan menempatkan striker yang memiliki kemampuan berlari cepat dan didukung dua pemain sayap yang juga bermain cukup impresif.

Hampir sepanjang pertandingan, sektor pertahanan Al Jabbar harus berjibaku menahan derasnya gempuran dari striker yang di motori Mahisa Ginanjar dan dari dua pemain sayap Pesik yang agresif bermain mengurung pertahanan lini belakang Al Jabbar. Sebaliknya, lini depan Al Jabbar cukup kesulitan menembus benteng pertahanan Pesik yang di perkuat kapten tim Arya Dwi Yanuar. Serangan balasan Al Jabbar sering dipatahkan pemain belakang dan penjaga gawang Pesik U-17, Firmansyah.

Kerja keras dan kekompakan skuad Pesik U-17 berbuah hasil. Di babak pertama Pesik mampu mencetak 4 gol yang dicipta oleh striker Mahisa Ginanjar dengan 2 gol, Muhammad Zidan 1 gol, dan Randi Ferdiansyah 1 gol. Skor 4-0 untuk tim Pesik. Terus tertekan, Al Jabbar tetap berusaha menyerang, namun usahanya selalu kandas di barisan pertahanan Pesik.

Unggul sementara tak membuat mereka mengendurkan serangan. Serangan yang dibangun Pesik terbilang efektif, dan mampu mengurung sektor pertahanan Al Jabbar yang diasuh pelatih kepala Aris Santoso.

Kembali dari bangku istirahat, Pesik U-17 tidak mengendurkan serangannya. Meski unggul 4 gol, mereka tetap tampil menekan pertahanan lawan. Di babak kedua, tim Al Jabbar beberapa kali mendapat peluang namun tidak mampu melesakkan bola ke gawang yang dijaga ketat kiper kedua Pesik, Ikbal Hidayat.

Sebaliknya tim Pesik kembali merepotkan barisan belakang, bahkan nyaris menciptakan gol-gol baru. Beberapa kali tendangan yang diarahkan striker Pesik U-17 secara bergantian mampu diblok kiper Al Jabbar. Hingga akhir babak kedua di pertandingan pertama kedua tim tidak berhasil mencetak gol. Skor tidak berubah 4-0 untuk Pesik U-17.

Di pertandingan kedua, coach Satria Nurzaman menurunkan lapis kedua skuad Pesik . Hal yang sama dilakukan Al Jabbar. Arahan strategi dan motivasi pun diberikan oleh kedua pelatih di kedua tim.

Di babak pertama pada pertandingan kedua Pesik kembali menerapkan permainan menyerang, dan memaksa Al Jabbar harus menfokuskan bertahan menahan serangan lini depan Pesik. Namun beberapa kesempatan Al Jabbar mampu balik menyerang dan mengancam gawang Pesik yang dijaga kiper ketiga berpostur tinggi, Wildan.

Pesik U-17 yang diasuh oleh pelatih Satria Nurzaman lebih dahulu melakukan inisiatif serangan melalui umpan dari kaki ke kaki dan bola cross untuk bisa menembus pertahanan lawan.

Pola permainan mengandalkan kecepatan membangun serangan yang diterapkan pelatih Pesik Satria Nurzaman berhasil mengecoh barisan pertahanan Al Jabbar, dan memaksa kiper Al Jabbar beberapa kali harus memblok tendangan keras dari striker Pesik.

Di laga kedua, striker andalan Pesik yang memiliki kecepatan menyerang, yakni Mahisa Ginanjar dan Adi Yusuf Nurmutakin cukup memberi daya dobrak di lini depan. Lini depan Pesik bekerja cukup maksimal sehingga bisa menciptakan dua gol dari kaki Mahisa Ginanjar, dan satu gol dari Adi Yusuf Nurmutakin. Skor 3-0 di pertandingan kedua.

Di sisa waktu, Al Jabbar berusaha mengejar ketertinggalan, namun tidak ada peluang mencetak gol karena Pesik lebih waspada memainkan ball posession.

Uji coba ini merupakan bagian dari persiapan Pesik U-17 menghadapi kompetisi Piala Soeratin yang akan dilaksankan November mendatang di Bekasi.

Head Coach Al Jabar U-17 Aris Santoso mengaku sangat mengapresiasi digelarnya uji tanding oleh kedua tim. Pihaknya mengharapkan bisa memetik pelajaran dan mendapat catatan evaluasi dari hasil pertandingandi dua laga pertandingan. Selain bisa menilai sejauhmana permainan tim asuhannya di Al Jabbar U-17 yang disiapkan mengikuti Piala Soeratin zona Jawa Barat.

Head Coach Al Jabbar FC Aris Santoso. Foto: Kuninganpos

“Saya sangat terkesan sekali dengan uji coba saat ini. Ini mengukur kemampuan selama ini anak-anak Al Jabbar kita persiapkan sudah dua bulan menjelang kick off Piala Soeratin Jawa Barat. Saya sangat beruntung sekali bisa uji coba dengan tim kuat Pesik Kuningan U-17. Dengan adanya uji coba tersebut saya bisa mendapatkan pelajaran dari hasil hari ini melalui  kelemahan-kelemahan kita, kerja sama tim. Mudah mudahan jadi bahan evaluasi bagi semua tim pelatih, manager, dan rekan-rekan Al Jabbar FC,” ungkapnya.

Head Coach Pesik U-17 Satria Nurzaman mengatakan, dirinya masih merasa belum puas dengan kemenangan yang diraih atlet asuhannya. Menurutnya, masih ada beberapa bagian yang harus dibenahi, antara lain skill individu, komunikasi dan kekompakan tim. Namun dua laga permainan yang digelar tim asuhannya secara keseluruhan bisa memperlihatkan kemajuan signifikan.

Head Coach Pesik U-17 Satria Nurzaman. Foto: Kuninganpos

“Alhamdulillah kita bisa mencapai hasil maksimal. Anak-anak bisa mengeluarkan penampilan terbaik, dan ini mereka punya tingkat kecerdasan tinggi, mereka punya totalitas dan loyalitas bermain sepak bola yang baik,” ungkap coach Satria.

Ia juga mengapresiasi SSB di Kabupaten Kuningan yang telah menyumbang pemainnya untuk memperkuat Pesik U-17.

“Terutama sudah saya singgung sebelumnya bahwa SSB-SSB di Kuningan ini sudah makin banyak, ada Bintang Timur, Apeka, Lakemba, Turangga, Star Soccer, dan SSB lainnya, saya apresiasi ke mereka karena mereka sudah menciptakan pemain-pemain dari generasi 3-4 tahun yang lalu sudah mereka bentuk. Bagi saya, berterima kasih kepada mereka (SSB) bukan hasil saya, tapi hasil didikan mereka di SSB,” jelas coach Satria yang saat ini sedang menempuh pendidikan Pelatih PSSI B Diploma untuk mendapat lisensi B PSSI yang setaraf Pelatih Linsensi B AFC.

“Kalau menurut saya sudah cukup, kita tidak lagi carikan tambahan lagi posisi striker, karena sudah komplit kita punya striker yang ditargetkan terutama striker pelari, sesuai dengan konsep saya. Mudah-mudahan mereka ada di peforma terbaik di pertandingan sesungguhnya, karena musuh kita adalah kepuasan. Kalau kita mudah puas otomatis peforma kita akan turun. Saya tidak mau peforma di sini (pertandingan uji coba), saya mau  peforma itu ada di saat pertandingan sesungguhnya (kompetisi),” pungkas Coach Satria.

Manager Pesik U-17 Abdul Haris juga mengapresiasi kemenangan maksimal yang di raih tim Pesik U-17 di dua laga pertandingan.

Manager Pesik U-17 Abdul Haris. Foto: Kuninganpos

“Kami di manajemen Pesik dan juga sebagai Manager Pesik U-17 sangat bangga tim bisa menunjukkan kualitas di dua pertandingan yang saya rasa enak untuk dilihat ya. Skil individu dan kekompakan tim telihat padu disepanjang dua kali laga. Hasilnya 7-0 kita menang, Alhamdulilah. Semoga perkembangan yang dibuktikan oleh tim pelatih dan pemain bisa menjadi modal bagi kita menghadapi kompetisi sesungguhnya di kompetisi Piala Soeratin nanti,” tutur Abdul Haris yang juga menjabat Ketua Komdis dan Hukum PSSI Askab Kuningan. (NURIS)

By Nurul Ikhsan

Kang Ikhsan, biasa kolega pria kelahiran Kuningan ini dipanggil. Masa remajanya dihabiskan di Kota Cirebon saat ia menempuh pendidikan SMA di kota udang. Sekolah SD dan SMP diselesaikan di Kuningan. Saat SMA, pria humoris dan bageur ini sudah menyukai dunia tulis menulis. Di sekolahnya Kang Ikhsan aktif dalam club menulis dan mengelola majalah dinding (mading). Kecintaan dengan dunia Jurnalistik ia lanjutkan saat kuliah di Jakarta dengan aktif di pers kampus sebagai pemimpin redaksi tabloid kampus pada tahun 1997. Ia juga mendirikan Lembaga Pers Mahasiswa dan Radio Kampus (LEMAPKA) yang anggotanya adalah Organisasi Pers Kampus se Jabodetabek. Pendirian LEMAPKA menurutnya sebagai organ perjuangan untuk mendukung gerakan mahasiswa saat menumbangkan rezim orde baru, hingga kejatuhannya Presiden Suharto. Ia juga aktif di organ gerakan mahasiswa yang tergabung di Forum Komunikasi Senat Mahasiswa se DKI Jakarta (FKMSJ). Beberapa kali mendapat penugasan sebagai jenderal lapangan (Jenlap) memimpin ribuan mahasiswa dari berbagai kampus turun ke jalan menyuarakan gerakan reformasi hingga menduduki Gedung DPR RI. Tak jarang ia menjadi buruan intel dan berurusan dengan Intelpam Polda Metro Jaya karena seringnya memimpin gerakan aksi demonstrasi mahasiswa secara besar-besaran. Sejak masih mahasiswa, Kang Ikhsan bekerja di beberapa media cetak nasional. Selepas menyelesaikan kuliah, Kang Ikhsan masih bekerja aktif di beberapa media nasional koran, majalah dan radio di Jakarta. 20 tahun ia masih mencintai dan aktif menekuni profesi jurnalisnya hingga saat ini memimpin redakasi di Kantor Berita Kuningan (KBK) yang menaungi Kuninganpos.com, Kuninganhits.com, Fajarkuningan.com, Kuningantoday.com, dan KBK Kelas Jurnalistik, serta beberapa media online nasional lainnya.

Tinggalkan Balasan

Berita Menarik Lainnya