Pewarta : Jamaludin Al Afghani | Editor : Heri Taufik
Kuninganpos.com – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) siswa baru di SMK Syntax Business School (SBS) Kuningan, siswa dikenalkan pentingnya memiliki digitalisasi skills atau kecakapan digital. Untuk pengenalan digitalisasi ini, pihak sekolah bekerjasama dengan Diskominfo Kabupaten Kuningan melakukan webinar, Jumat (24/7/2021) lalu.
Kadis Kominfo Kabupaten Kuningan, DR. Wahyu Hidayah, M.Si menjelaskan, digital skills atau kecakapan digital adalah kemampuan untuk melakukan, menyelesaikan berbagai pekerjaan dan kebutuhan dengan memanfaatkan perangkat digital atau teknologi.
BACA JUGA : Pemkab Kuningan Rintis Pembangunan Desa Digital dan Smart Village
Digital Skills, dijelaskan Wahyu, bisa mendorong ekonomi digital, dimana prospek ekonomi digital Indonesia tumbuh dengan luar biasa dan akan terus mengalami pertumbuhan signifikan ke depannya.
”Adapun perkembangan bisnis dan teknologi dari era ekonomi digital saat ini, seperti yang berbasis pada perdagangan elektronik (e-Commerce), teknologi finasial (Fintech), Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), digitalisasi, dan robotik,” paparnya.
Ia juga menjelaskan, prospek ekonomi digital ini cukup menjanjikan karena Indonesia didukung dengan beragam potensi yang dimiliki, ditambah Indonesia dinilai memiliki pasar yang sangat besar.
Berdasarkan laporan digital Indonesia 2021 dari Hootsuite dan We Are Social, Wahyu menerangkan, layanan manajemen konten dan agensi pemasaran tersebut mengungkap jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta atau 73,3 persen dari total populasi sebesar 274,9 juta jiwa pada Januari 2021.
Proporsi kepemilikan perangkat pengakses internet dikalangan pengguna internet di Indonesia tahun 2021 pada rentang usia 16-64, mobile phone dengan persentase 98,3% dan smart phone 98,2%.
Bagi pengguna mobile phone selama 1 bulan untuk melakukan video call sebanyak 56,5%, menonton konten televisi sebanyak 28,2% dan sebagainya. Dirangkum We Are Social, waktu yang dihabiskan orang Indonesia untuk mengakses internet perhari rata-rata yaitu 8 jam 52 menit .
Terlebih di kondisi pandemi Covid-19 saat ini, dikatakan Wahyu, mengakibatkan adanya transformasi digital, seperti pengembangan pendidikan dengan konten pembelajaran maupun workshop e-learning, dunia hiburan memperoleh ruang lebih besar, e-Commerce, fintech, digital healthcare/telemedicine yang makin diminati.
”Bahkan transformasi pun terjadi, dimana Pergaulan Digital yang Lebih Luas, Birokrasi digital yang semakin mapan, penggunaan identitas digital makin intensip, Pelaku industri kreatif dapat terus berkembang dengan memanfaatkan digital skill yang baik,” ungkapnya.
Disamping itu, disebutkannya, tranformasi digital disaat pandemi Covid-19 membuka peluang lain, antara lain membangun toko online, menekuni bisnis affiliasi, menjadi youtubers, menjajal bisnis dropship, menjadi bloger, menjadi influencer, menulis konten digital, mengajar online, menawarkan jasa pembuatan website, membuat aplikasi mobile, menjual produk digital, konsultan SEO, menjadi seorang podcaster, fintech, cloud hosting, service on demand, dan telemedicine.
Dipenghujung pemaparannya Wahyu Hidayah mengingatkan kepada para siswa untuk memiliki kecakapan digital, kecakapan menggunakan aplikasi digital marketing, mengelola informasi, mengakses teknologi digital yang tidak terbatas dan mempunyai pola berpikir yang berbeda dengan generasi sebelumnya.
”Kecakapan penggunaan media sosial dengan aplikasi kreatif dan interaktif, kecakapan dalam mengguanakn aplikasi yang mendukung pembelajaran, dan kecakapan untuk mentransmisikan digital kepada orang atau lingkungan sekitar secara inklusif,” pungkasnya. ***