Pewarta : Nurul Ikhsan | Editor : Hery Taufik
Kuninganpos.com – Beratnya kondisi ekonomi karena imbas pandemi Covid-19 yang berkepanjangan sangat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat. Imbas tersebut juga dirasakan pekerja di sektor jasa transportasi, khususnya angkutan penumpang di hampir semua wilayah di Kabupaten Kuningan.
Pengamatan Wartawan Kuninganpos.com, Nurul Ikhsan di beberapa terminal, dipangkalan ojek, dan angkutan pedesaan terlihat sepi penumpang. Kondisinya sangat berbeda sebelum ada pandemi Covid-19. Saat ditanyakan kesejumlah awak angkutan, hampir jawabannya sama bahwa pandemi Covid-19 sangat memukul sektor jasa angkutan. Pendapatan mereka terus merosot.
“Pandemi corona jelas menurunkan jumlah penumpang dari sebelum ada Covid-19. Mungkin orang-orang membatasi keluar rumah karena ketakutan terpapar virus corona,” terang Sodikin supir angkutan kota saat ditemui di sekitar terminal Cilimus.
BACA JUGA : Bupati Acep Purnama Resmikan Gedung Baru Kantor Kecamatan Cilebak
Imbas sepinya penumpang, juga dirasakan oleh pedagang yang biasa mangkal disekitar terminal dan pangkalan angkutan penumpang dan barang. Pedagang mengaku omset dagangannya terus menurun.
“Selama Covid-19 ini terminal sepi penumpang. Dagangan saya jelas omsetnya menurun. Saya butuh usaha lain untuk bisa terus bertahan agar kebutuhan keluarga bisa tercukupi,” tutur Suhaeti, salah satu pedagang di sekitar terminal Kadugede saat ditemui Kuninganpos.com.
Menurunnya pendapatan dari angkutan penumpang dan barang, tentunya mempengaruhi mereka menutupi kebutuhan rumah tangga dan membiayai anak-anak sekolah. Wasju, supir angkutan barang di Desa Cisantana mengharapkan adanya usaha-usaha tambahan. Ia dan kelompok awak angkutan ingin ada perhatian dari pihak-pihak yang peduli dengan nasib pekerja transportasi angkutan.
BACA JUGA : Bupati Acep Purnama Melantik 82 Kepala Sekolah SDN dan 13 Kepala Sekolah SMPN
“Angkutan barang dan penumpang di sini sangat berharap ada usaha-usaha permberdayaan, agar kami punya penghasilan tambahan kedepannya. Beban ekonomi terus naik, sementara kami hanya mengandalkan pendapatan dari narik mobil angkutan,” tutur Wasju yang diamini teman-teman seprofesinya.
Kuninganpos.com menghubungi salah satu organisasi masyarakat Harapan Aspirasi Anak Terminal (Hanter) yang keberadaannya mewadahi pekerja jasa angkutan transportasi penumpang, barang dan pedagang di Kabupaten Kuningan.
Menurut Ketua Koordinator Organisasi Hanter, Dudi Sudrajat mengatakan, Hanter hadir untuk mewadahi, menyerap aspirasi dan memberikan solusi kongkrit bagi pekerja angkutan penumpang, angkutan barang dan pedagang di Kabupaten Kuningan.
“Hanter secara organisasi ingin menjadi bagian dari yang dirasakan pekerja di sektor transportasi dan pedagang. Hanter ingin menciptakan solusi kongkrit, bagaimana bisa memberdayakan kepada 6.500 anggota Hanter. Tentunya kami sudah menyiapkan dan menjalankan program-program pemberdayaan yang berkelanjutan bagi anggota, dengan harapan anggota Hanter dapat menambah penghasilan, lebih sejahtera, selain membangun persatuan melalui forum silaturahmi yang rutin kami gelar,” terang Dudi.
Dudi juga menambahkan, Hanter sangat terbuka bekerjasama dengan semua stakeholder untuk mensejahterakan kelompok masyarakat yang terdampak Covid-19, melalui kerjasama program strategis dan berkelanjutan.
“Hanter sangat terbuka kepada pihak-pihak yang mempunyai kepedulian kepada masyarakat yang terdampak Covid-19, khususnya pekerja disektor transportasi dan pedagang. Hanter harus bergerak lebih cepat untuk mewujudkan aspirasi dari anggota. Tentunya dengan sekala prioritas dan dengan kemampuan yang Hanter miliki,” tandas Dudi.
Salah satu program prioritas dimaksud, Dudi menjelaskan, Hanter akan mendirikan koperasi yang fungsinya mengelola usaha dari, oleh dan untuk anggota Hanter. Koperasi Hanter ini nantinya akan membantu anggota dalam modal usaha, melayani simpan dan pinjam dana, membantu supir saat mengurus KIR, perpanjang STNK, bantuan pinjaman dana untuk pengadaan sparepart, dan pembekalan tentang safety riding yang bekerjasama dengan Polres Kuningan.
Program lainnya, Dudi menambahkan, Hanter juga fokus kepada pembinaan mental anggota. Hanter ingin mematahkan stigma “anak terminal” yang dikesankan dengan premanisme. Pembinaan keagamaan anggota menjadi program prioritas Hanter.
“Hanter sangat memperhatikan mental anggota. Apalagi saat ini anggota dihadapkan dengan kondisi ekonomi yang berat karena imbas pandemi Covid-19. Hanter telah menjalankan pembinaan mental dan spiritual dengan mengajak anggota dalam forum-forum pengajian dan kajian agama Islam. Kami bekerjasama dengan Majelis Dzikir Ratib Wal Maulid Kabupaten Kuningan. Secara rutin melakukan pengajian. Alhamdulilah anggota sangat antusias dengan program pembinaan mental dan spiritual ini,” tandas Dudi.
Majelis Dzikir Ratib Wal Maulid sendiri cukup dikenal di wilayah Kabupaten Kuningan. Uniknya, majelis keagamaan ini di pimpin oleh seorang mantan preman jalanan yang semasa mudanya dihabiskan di terminal-terminal di Kuningan. Perjalanan hidup spiritual Abah Dirja akhirnya membawa dirinya banyak berkegiatan dakwah, dan membina mental dan spiritual mantan-mantan preman jalanan.
Hanter saat ini dipimpin oleh Uus Samsu S.AP sebagai Ketua Umum, dan Sekretaris Jenderal Didin Sayudin SH, MH. Kedudukan Hanter di Kabupaten Kuningan sebagai pengurus pusat. Hanter selanjutnya akan bergerak secara nasional dengan mendirikan pengurus cabang ditingkat provinsi, dan di kab/kota.